Monday 20 October 2014

Permen yang #ZeroWaste. Pasti BISA!

Sering makan permen? Gak cuma anak-anak dong yah yang sering makan permen. Orang dewasa pun begitu. Bahkan ada orang yang punya kebiasaan nyetok permen di dalam tasnya. Dan makan permen itu memang telah menjadi kebiasaan banyak orang.

Apakah keuntungan yang didapat dari makan permen? Enak, bikin nyaman, daripada iseng?

Oke, mari kita bedah permen dari segi kemasannya.
Yang paling saya sekarang lihat adalah permen berkemasan plastik satuan. Macem ini lah kurang lebih yang banyak di warung-warung dan dijual satuan.


Foto dari http://www.inijie.com/2008/07/21/candy-candy/

Dengan model kemasan seperti ini, bila kita memang hobi makan permen, maka bisa dipastikan sampah yang dihasilkan lumayan banyak juga! Dan setahu saya, tidak ada pemulung ataupun lapak yang mau menerima plastik pembungkus permen ini untuk didaur ulang kembali. Singkat kata, tidak bisa didaur ulang. Dan percayalah sama saya, gada juga reuse atau kerajinan ini itu yang cukup efektif (dalam arti bakal kepake lagi) pemanfaatannya. 

Jadi, gimanakah cara mengurangi sampah kemasan permen ini? 

Biasanya secara mudah orang akan bilang bahwa, lebih baik kita beli permen kemasan besar untuk mengurangi jumlah sampah. Ini salah satu contoh permen kemasan besar. 

Foto yang seketemunya. Masih banyak permen merk lain yang juga kemasanya sejenis ini
 
Jadi, tetep aja sih, sampahnya banyak juga walaupun berada di kemasan yang besar.

Pilihan yang lebih baik, biasanya ditawarkan permen yang dikemas dalam kaleng. Ini salah satu contohnya. 



Nah, udah liat kan, ternyata dalemnya plastik keneh wae walaupuuun, kalengnya sih bisa dipakai ulang atau dikasi ke mamang pemulung juga pasti diterima.

(jadi inget, jangan SD belinya permen ini dan pasti ngurek-ngurek di kelernya supaya dapet yang warna ungu | jaman dulu mah boro-boro paham isu mengurangi sampah dari awal heheh)

Dari 2 contoh di atas, terlihat bahwa kita benar-benar perlu teliti saat memilih dan membeli permen supaya akhirnya gak nyampah.

Pilihan lain yang rada mendingan adalah kemasan plastik tapi yang isinya banyak dan tanpa kemasan lagi. Contohnya seperti permen ini.



Pilihan lain yang lebih baik ada di beberapa jenis permen yang dikemas kaleng. Di dalamnya memang tidak dibungkus lagi. Inget permen cinta? Hehehe, bukan iklan, saya langsung kepikiran permen eta soalnya.



Contoh lain yang berkemasan kaleng, ada juga si pagoda permen legendaris tea.



Minimal kemasannya bisa dipakai ulang untuk wadah lainnya dan kalau sudah tidak terpakai, cukup berikan saja pada pemulung atau lapak.

Kemasan yang lain yang bisa menjadi alternatif adalah kemasan kertas.




Tapi permen yang lebih baik adalah sepertinya permen yang dibuat sendiri. Belum pernah nyoba sih, tapi bisa lah meureun bikin permen homemade-homemade-an yang tanpa kemasan.
Tadi sempat cari-cari bentar resepnya dan dapet beberapa yang lucu. Kapan-kapan dicobain ah.

Intip-intip beberapa link nya nih: permen jahe dan asem, permen coklat, permen karamel

Beginilah jadinya permen homemade!







Pilihan lain lagi adalah: gausah makan permen hehehehe. Kan itu bukan makanan utama. Masih bisa digantikan oleh makanan lain.

Selamat makan permen tapi minim sampah atau malah bisa #ZeroWaste :) 

Thursday 2 October 2014

#ZeroWaste di #CulinaryNight ? Pasti Bisa!

Kemarin sabtu (tanggal 27 September 2014), kota Bandung di malam hari macet-suracet. Ada beberapa titik kemacetan terutama dekat area yang terkait dengan ultah Bandung. Yang saya lihat sendiri minimal ada 2 titik. Pertama di area Gasibu yang saat itu ada panggung. Ketika saya lewat jam 11 malam, jalanan langsung mampet karena banyak orang yang mulai pulang dan keluar dari segala penjuru Gasibu. Lalu juga ada kemacetan lain di area Pahlawan karena ada #CulinaryNight yang pertama kali diadakan. #CulinaryNight ada di 5 titik lainnya di Bandung. Dan juga, cenah, karena Area CFD Dago pun ditutup pada malam tersebut kemacetan jadi menyebar dan mampet kemana-mana. Edun pisan lah ultah Bandung kali ini!

Masalah lain selain macet adalah SAMPAHNYA!

Area #CulinaryNight Pahlawan yang kecil aja, pengunjungnya segitu banyak dan seperti lazimnya kumpulan orang maka menghasilkan sampah yang banyak pula dan numpuk dimana-mana. Beberapa area yang sempat terfoto.






Dan ini kekeosan sampah di area yang lebih luas yaitu di Dago. Fotonya dari om Epul.


Kesan yang biasa orang langsung tangkep dari gambar tersebut adalah: jorok, geuleuh, narumpuk banyak, gak bersih, pabalatak dan sejenisnya. Apalagi kalau lihat pemberitaan di media massa besoknya yang kemudian mendefinisikan segala tumpukan sampah dari area Dago saja mencapai angka 2.5 juta ton. HANYA DALAM SATU MALAM!

Fotonya ambil dari grup wasap yang diposting oleh teh Hani

Dan catatan tambahannya adalah: itu hanya dari area Dago saja, belum mencakup area #CulinaryNight yang tersebar di 6 titik lainnya.

HUFFF, apakah Bandung mau kita bikin jadi kota sampah lagi??

Enek lah kalo ngomongin masalah mah. Mari kita ngobrolin salah satu solusinya. Mengutip tips-tips yang dibuat oleh tim YPBB (yang salah satunya si anil heheh) dan diposting dari akun @ypbbbdg , ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh kita-kita rakyat jelata ini untuk mulai mengurangi sampah dari awal di area Culinary Night yaitu:


  • Yang paling baik adalah gak keliaran di culinary night, mending papasakan di rumah. Bisa lebih gak nyampah dan tambah apet sama keluarga --> ini tips bukan dari @ypbbbdg heheheh
  • Tips 1 #CulinaryNight :Yuk bawa tumbler u/ meminimalkan penggunaan AMDK & ketika haus bisa lgsng minum #BdgZeroWaste --> Atau bisa juga bawa beberapa tumbler kosong untuk beli minuman di area Culinary Night. Kan biasanya dikemas pakai gelas plastic. 
  • Tips 2 #CulinaryNight :Bawa bbrp kotak mkn u/ pengganti kertas nasi/styrofoam/plastik u/ membeli mknan #BdgZeroWaste
  • Tips 3 #CulinaryNight : Bawalah tumbler kosong u/ membeli jenis minuman yg biasanya diwadahi gelas plastik sekali pakai #BdgZeroWaste
  • Tips 4 #CulinaryNight :Bawalah alat mknan u/ mengganti alat mkn sekali pakai yg disediakan pedagang #BdgZeroWaste
  • Tips 5 #CulinaryNight : Yuk bawa sumpit #Reuse u/ mengganti sumpit sekali pakai #BdgZeroWaste
  • Tips 6 #CulinaryNight :Kresek?NO!Lbh baik bawa tas kain yg bs dipakai ulang. Bs buat dl dr kaos bks #BdgZeroWaste 
  • Tips 7 #CulinaryNight :Bawa sapu tangan saja yuk! u/ menggurangi penggunaan tissue   #BdgZeroWaste
  • Tips 8 #CulinaryNight: Kertas Nasi? Yuk hindari penggunaannya, knp? Simak di http://chirpstory.com/li/43051  #BdgZeroWaste
  • Tips 9 #CulinaryNight : Sesekali minum tanpa sedotan yuk! Knp? Simak di http://chirpstory.com/li/44159 #BdgZeroWaste

Begitulah! Selain perubahan di aspek peraturan dan sejenisnya, kita sebagai warga juga bisa berdaya mengurangi sampah dari awal walaupun ikutan #CulinaryNight ! 

          #ZeroWaste di #CulinaryNight ? Pasti Bisa!