Friday 14 October 2016

Bahagia Adalah

Saat hati sedang sedih yang teramat sangat (hahha, kunaon atuh) ada banyak pilihan yang bisa dilakukan. Ada orang yang kemudian mencoba melepas emosi dengan nangis sampai puas dan mata bengkak saat bangun tidur keesokan paginya. Hati biasanya akan merasa lebih lega. Tapi dampaknya adalah mata bengkak. Ada juga orang yang jadi tak bisa tidur memikirkan kesedihan yang sedang terjadi. Dan bahkan berujung pada derita tak-bisa-tidur. Dan juga ada yang
.
,
,
,
dan seterusnya.

Bahagia adalah kondisi yang berkebalikan dari perasaan hati sedih yang teramat sangat tersebut.
Kebahagiaan ternyata sering kita alami loh. Tapi mungkin hal-hal kecil dan sederhana tersebut yang kurang kita maknai sebagai kebahagiaan. Saya menemukan beberapa gambar keren nih.

Kebahagiaan adddaalahhhh



Nah! Emang udah paling bener kalo kita bisa tidur nyenyak sambil diiringi irama alam yaitu suara hujan di balik jendela rumah kita. Hmm, jadi kangen pulang ke rumah soalnya jendela di kosan rada jauh ke arah ruang terbuka. Jadi ga bisa memandang hujan yang turun secara langsung.



Alias cicing atau diem ga ngapa-ngapain. Ini kondisi yang nikmattt pisan kalo beres abur-aburan kesana kemari tanpa henti dalam waktu yang panjang. Rasanya tiada yang diinginkan selain cicing dan menikmati kasuuurrr.


Gambar di atas masih ada hubungannya dengan tidur (hahah, maklumin aja da saya mah pemalas). Tidur siang (ataupun tidur malam) setelah kekenyangan itu nikmat bangeettt. Resikonya menggemuk dengan cepat. Lalu untuk mengkompensasi rasa bersalah setelah melakukannya adalah lari-lari beberapa keliling. Lalu ujungnya makan enak lagi. Gitu aja terus hahaha. Proses pertumbuhan ke samping berjalan dengan pesat.


Nah nah! Punya temen yang "gelo" juga salah satu kenikmatan yang ada di dunia ini :)
Gatau kenapa, ada aja temen yang aneh-aneh teh. Bahkan ketika tak selalu bisa bertemu, mereka tetap bisa terhubung di dunia maya, di dunia chatingan.


Ini kayanya paling sering. Bersama temen yang aneh-aneh lalu ketawa-tawa tentang hal konyol. Bagi orang lain mungkin ini mungkin tampak ga penting, yatapi seru aja rasanya. Itulah bahagia.


Keluarga dan rumah. Saat kamu bisa merasa tenang waktu pulang dan menjumpai keluarga dan segala masalah yang ada di luar rumah bisa "dihentikan" dan "dilupakan" sejenak, itulah surga duniaaa~


Iya, rasanya senang kalau lihat orang bahagia! Senyum seringkali, tanpa sadar, ikut mengembang. Kapankah rasa ini terakhir hadir di hati kamu?


Tah ini juga udah paling bener! Pengalaman terahir mantai terjadi beberapa bulan yang lalu. Itu rasanya enak banget duduk diem di pinggir pantai sambil memandang ombak. Apalagi saat itu, pantainya berombak gede banget (dan emang ga boleh turun sih kalo di pantai itu mah). Ditambah lagi dengan: jalan menuju ke pantai tersebut heboh banget bikin mabok. Juarak!


Foto: Kandi Sekarwulan




Wkwkkw, INI BENER BANGET. Kalau ada orang yang sering ngeselin, yaudah diemin ajalah. Ladeni sebisanya, selesaikan masalahnya, kalau memang tetap sulit, yasudah abaikan saja. Kalau di dunia maya: unfollow akun-akun yang bikin hidup kita ribet, ato suka nomention-nomentionan, Niscaya hidup kita akan lebih bahagia. Percayalah.


Ini bener-bener-benerrrr banget! Rasanya bahagia pas beberapa waktu yang lalu sempet turun 6 kilo dalam waktu 3 bulan. Setelah perjuangan panjang mengatur asupan makanan yang masuk ke tubuh yang sangat-senang-makan ini. Pernahkah kamu merasakannya juga? :)


Orang lain sih mungkin hengot-hengotan ke manaaa gitu. Pulang pagi dll. Tapi ga gitu juga sih, dengan masak-masak seru pun, rasa bahagianya begitu mengembang di hati #eaa

Ini salah satu gank terbaru papasakan di malam hari (kalo pagi sampai sore tak bisa karena pada sibuk).

Foto: Catur Ratna


Masih banyak nih gambar-gambar lucunya, Nanti kapan-kapan disambung lagi ya.

Dan tulisan ini diakhiri dengan rasa syukur karena sampai detik ini (dengan segala badai yang terjadi) saya masih memiliki kalian semua! Temen dari berbagai genk. Teman-teman baik yang ada di masa senang dan sulit. Peluk satu-satuuuu :*




YUK BAHAGIA!




Twitter @1mg1cerita | Facebook 1minggu1cerita | Instagram @1minggu1cerita 


Thursday 6 October 2016

Bolos Upacara: Pendeteksi Minat




Seharian ini saya berasa jadi peramal! Mengapa? Karena saya ngobrol beberapa orang dan saya berasa bisa mendeteksi minat mereka hanya dimulai dengan 1 pertanyaan kunci: Apa yang akan kamu lakukan bila mendapat kesempatan untuk tidak mengikuti (alias bolos yang berijin) upacara bendera di (jaman) sekolahmu? 

Dari proses ngobrol-ngobrol tersebut saya baru tau bahwa salah satu teman saya satu sekolahan dan akrab sama Primus. Iya, Primus yang artesss itu.


Terus, kenapa itu ada bulu keteknya ya? (Foto: http://bit.ly/2dvJEfB )

Teman saya yang berinisial M (sebut saja namanya Bunga) kepikiran untuk mempergunakan waktu-tidak-upacaranya untuk ngobrol sama ibu kantin. Ngobrol bisa tentang apa saja yang penting bisa lebih akrab sama ibu kantin dan lalu kapan-kapan dia jajan bisa ditambahin jumlah makanannya. Biasanya ada Primus yang rajin jajanin Bunga. Apakah Bunga pacaran sama Primus? Tentu tidak! Primus saat itu cukup sibuk dan kadang suka dibikinin tugas dan PR oleh Bunga. Yang menjerumuskan Primus untuk ikut kontes di majalah remaja pun, Bunga dan teman-temannya. Jadi ada perasaan merasa perlu ikut bantu ngerjain PR karena telah menjerumuskan teman untuk ngartes. Emang aneh pola pikirnya, tapi begitulah penuturan Bunga kepada saya. Ko jadi kaya artikel hosip ya?

Hal lain yang Bunga kepikir untuk lakukan di waktu-tidak-upacaranya adalah akrabisasi sama pak satpam. Nah, ini ternyata ada kaitannya juga sama Primus! Jadi, rumah Bunga dan Primus deketan, sehingga Bunga suka nebeng ke Primus supaya sampai sekolah tepat waktu. Saat Primus tak masuk karena sibuk ngartes, Bunga akhirnya perlu naik kendaraan umum dan seringkali terlambat karena cukup jauh jaraknya. Makaaa, akrabisasi ke satpam ini perlu dilakukan demi ijin masuk ke gerbang sekolah saat Bunga kesiangan.

Wedan si Bunga ini emang. Kecil-kecil udah banyak politiknya hahahha. Tapi mungkinn itulah salah satu cara untuk bertahan hidup di masa sekolah.

Bunga sekarang berprofesi apa sekarang? Sekarang dia mengelola para freelancer di tempat kerjaannya. Para freelancer ini akan direkrut berdasarkan proyek yang sedang berjalan. Mereka jelas tidak membuat pekerjaan di lembaga Bunga itu sebagai prioritas. Tapi dengan segala politik (hasil latihan di jaman sekolah dulu kayanya) yang ada, dia menjalin relasi dengan para freelancer tersebut. Walhasil, saat para freelancer sibuk sekalipun, mereka tetap berupaya masuk ke proyek-proyek yang ditawarkan. Salah satu penyebabnya adalah relasi baik yang dipelihara oleh Bunga.

Teman saya yang lain, yang berinisial W (sebut saja namanya Imas), memilih untuk anteng di ruang musik bila memang diberikan kesempatan untuk tidak upacara bendera. Apa yang dia lakukan? Dia akan ngoprek aneka alat musik yang ada seperti gamelan dll. Dibunyikan pelan-pelan karena sebenarnya siswa sekolah tersebut tidak boleh masuk ke ruang musik saat tidak ada pelajaran terkait. Apa yang Imas lakukan saat ini? Salah satu kerjaan sampingannya (semua kerjaan dia sampingan sih kayanya hahah) adalah jadi guru les piano. Dia sangat mencintai musik dan kadang juga jadi wedding singer. Yiiiiha!

Hal lain yang Imas kepikir: menggambar di waktu-tidak-upacaranya. Ada perasaan puas saat buku sketsanya terisi penuh oleh goresan tangannya. Apakah Imas menjadi pelukis saat ini? Tentu tidak! Tapi jam terbang dalam menggambar membuatnya lebih bisa menjalankan pekerjaannya saat ini sebagai WO. Dia punya selera yang baik saat menggambar dan menata ruang untuk area pernikahan, Itu semua karena rasa yang diasah lewat aktivitas menggambar.

Teman saya yang berinisial D lain lagi (sebut saja dia Iteung). Dia ngebet pengen olahraga di waktu-tidak-upacaranya. Mengapa demikian? Karena Iteung menyukai berbagai jenis olahraga namuun kondisi di sekolahnya (dan rasanya itu terjadi di banyak sekolah) anak-anak perempuan seperti Iteung selalu mendapatkan porsi waktu yang lebih sedikit untuk mempergunakan lapangan olahraga. Saking sukanya berolah raga, saat SMA dia diajukan untuk mengikuti pertandingan atletik tingkat daerah. Bahkan guru olahraganya sampai datang ke rumah untuk meminta ijin kepada orangtua Iteung. Tetapi Iteung tidak diijinkan oleh orangtuanya dengan alasan bahwa putri mereka butuh waktu yang cukup untuk persiapan ujian SMA. Hal tersebut tidak menyurutkan niat Iteung untuk tetap berolahraga. Bahkan saat kuliah, Iteung lebih bahagia lagi karena di kampusnya banyak terdapat fasilitas olahraga yang dapat dipergunakan secara bebas. Bayar sih, tapi murah-meriah harga tiket masuknya.

Teman saya yang berinisial S (sebut saja namanya Joko), saat ini punya pekerjaan dan gerakan yang memerlukan kemampuan membuat perencanaan atau desain⁠⁠⁠⁠, ideasi, manajerial, kemampuan teknis untuk membuat karya, kemampuan melobby urusan keuangan dengan klien dan sampai kepada kemampuan untuk membuat diri dan lembaga dapat menghasilkan karya yang terbaik (biasanya dengan cara membandingkan diri dengan pihak lain).

Coba tebak, apa yang Joko ingin lakukan di saat di waktu-tidak-upacaranya? Jawabannya adalah MAKAN dan NGOBROL. Rasa-rasanya tidak ada yang berhubungan dengan pekerjaan Joko saat ini ya?

Setelah saya gali lebih dalam, ternyata aktivitas makan yang dia maksud bukan tujuan utama. Tapi proses ngobrol sambil makannya yang penting. Walaupun, dari sepengamatan saya, dia juga jago makan! Anteng banget kalo lagi makan, tau-tau makanan di piringnya tandas tak bersisa hahaha.

Nah, ngobrol macem apakah yang Joko ingin lakukan di waktu-tidak-upacaranya? Obrolan yang menarik perhatiannya biasanya seputar pembuatan rencana kegiatan-kegiatan yang keren untuk di kelas ataupun di sekolah. Aktif di OSIS dan beberapa ekskul membuatnya sering terlibat dalam kegiatan insidental seperti bazaar dan pentas musik. Saat membicarakan langkah terbaik yang perlu ditempuh untuk mensukseskan sebuah kegiatan, biasanya diselingi juga dengan membandingkan kegiatan sejenis yang dilakukan oleh sekolah lain. Agak sedikit "negatif" sih sebenarnya karena jadi asik mencela sekolah lain tersebut. Tapi secara keseluruhan, semangatnya tetap ingin menjadi yang terbaik di kota Bandung dalam hal penyelenggaraan kegiatan. Dalam proses ngobrol tersebut dan sambil berjalan kegiatan di lapangan, aneka kemampuan mulai berkembang. Yang jelas-jelas termaksimalkan sampai saat ini untuk pekerjaan Joko adalah hal-hal yang saya tuliskan di atas.

Satu contoh lagi: Teman saya yang berinisial J (sebut saja namanya Sri) langsung spontan memilih kegiatan membaca atau tidur saat waktu-tidak-upacaranya. Sampai saat ini Sri tetap rajin membaca. Sepertinya 2 kalimat yang baru saya tuliskan terdenger klise ya? Setelah digali, proses membaca yang dia maksud begitu mengisipirasinya sampai hari ini. Dulu dia disogok buku oleh orangtuanya dengan alasan Sri kecil akan mudah makan kalau sambil baca. Saking sukanya baca sampai segitunya.

Kondisi Sri saat ini adalah pengelola resource center (RC) di salah satu portal online. Dan tetap kesukaan terbesarnya adalah saat mencari bahan-bahan yang akan dimasukkan di RC karena proses tersebut memungkinkan dirinya untuk membaca lebih banyak pengetahuan baru. Di waktu senggangnya, seringkali dia tetap belajar dengan mengikuti kursus-kursus online. Membaca di hari ini rupanya dimaknai oleh Sri sebagai mencari wawasan baru secara terus-menerus lewat aneka media. Proses menantang diri untuk mempelajari sesuatu, termasuk menjadi trainer padahal dia dideteksi paling pemalu sekantor, membuat hidupnya menjadi lebih berwarna!

Hal lain yang ingin Sri lakukan saat waktu-tidak-upacaranya adalah tidur. Durasi upacara yang sekitar 1 jam itu dirasa bisa dimanfaatkan untuk tidur sejenak supaya lebih segar dan cenghar sehingga lebih siap menerima pelajaran, Siap menerima pelajaran bisa dimaknai sebagai kenyamanan saat akan menjalankan sesuatu. Prinsip tersebut dilakukan oleh Sri dalam berbagai aktivitasnya saat ini. Kalau gak nyaman, buat apa dilakukan?

Nah, jadi demikianlah serunya menerawang minat seseorang dengan hanya 1 pertanyaan kunci: Apa yang akan kamu lakukan bila mendapat kesempatan untuk tidak mengikuti (alias bolos yang berijin) upacara bendera di (jaman) sekolahmu? 

Jadi, silakan dicoba, apakah "bolos upacara" juga dapat menjadi pendeteksi minatmu?




*setoran untuk #1minggu1cerita dengan tema: Upacara Bendera*