Sunday 24 September 2017

Ulin Jarambah

Dalam beberapa minggu ini, saya bertemu dengan orang-orang baru dan beberapa teman lama. Tujuannya ga jauh-jauh dari kerjaan. Kerjaan yang secara ga sadar diset sebagai sarana ulin jarambah keliling-keliling kota.





Pengalaman-pengalaman seru terjadi di masa ulin jarambah tersebut. Waktu untuk ulinnya sebenernya relatif terbatas. Yatapi lumayan bingits dibanding kutakkutek di rumah terus, dikombinasikan dengan kutakkutek di kantor dan lumayan kolot di jalan. Mulai dari mengenal dunia wirausaha dan drama-drama ukm, kabita hayang dagang juga, mendatangi tempat-tempat baru, sampai ke mengalami letupan-letupan pemikiran setelah menjalaninya.

Tapi kemudian dari proses tersebut, makin menyadari bahwa sesungguhnya keinginan belajar saya teh ada dan besar. Yacuma gitudehh, kalo belajarnya lewat baca buku, jurnal dkk, dijamin udah kasarean ti heula. Tapi ngobrol dengan pelakunya langsung, melihat tkp secara langsung, icip-icip produk, beberapa bahkan (karena temen) bisa sambil ngobrol ngaler-ngidul dan ada proses ngebul-ngebul otak dikit terkait persiapan dan pengolahan data. Seluruh proses itu adalah sarana belajar yang cukup asik.

Seperti halnya pekerjaan-pekerjaan sebelumnya, ini bukanlah hanya sekedar proses cari uang (nya walaupun butuh oge, da masih banyak hal yg perlu dibeli pake uang) tapi rupanya proses beberapa minggu ini melengkapi tahap berproses dengan diri yang tampaknya tak akan pernah usai sampai kapanpun.

Jadi, perbanyaklah ulin jarambah melalui media apapun. Kalo bisa sih, cari ulin yg justru dibayar. Biar apa? Ya biar ga tekor. Sukur-sukur ada lebihnya untuk mulai merintis mimpi punya rumah sendiri. YIIIIHAAAAA!





Monday 4 September 2017

Idul Adha yang #ZeroWaste

Banyak analisis bertebaran tentang masalah lingkungan. Belum lagi jargon yang bertebaran terkait green-green-nan. Ditambah lagi tawaran solusi-solusi yang terkesan modern dan keren tapi ujung-ujungnya terkait dengan pemusnahan sampah secara cepat dan instan yang di kemudian hari bisa bikin masalah baru. Juga makin semaraknya kemasan sekali pakai pada semua berbagai produk yg ada di pasaran. Nyut-nyutan kepala rasanya kalau memikirkan itu semua. Masalahnya muter-muter di belum nemu alternatif atau proses penerapan alternatif itu seringkali tak mudah dan butuh energi besar. 

Mari kita tinggalkan segala kerumitan dalam masalah lingkungan, khususnya masalah pengelolaan masalah sampah kota. Kita akan jawab pertanyaan

Lalu bagaimanakah Idul Adha yang #ZeroWaste? 

Mengapa diambil contoh kasus saat Idul Adha

Seperti yang kita tahu, salah satu amalan terbaik saat Idul Adha adalah berqurban. Dari peristiwa tersebut, ada banyak sampah yaitu PLASTIK. PLASTIK bisa berupa keresek dan plastik bening. Salah satu atau keduanya digunakan untuk mendistribusikan daging domba ke seluruh warga yang membutuhkan. 

Contoh kemasannya biasanya seperti ini: 

Pengemasan daging menggunakan plastik


Apakah proses membagikan daging perlu kita hentikan? Tentu tidak. Tapi kita butuh ide-ide solusi untuk mengemas proses pembagian qurban di tahun mendatang sehingga lebih ramah lingkungan. 

Dari hasil kokoreh solusi pengemasan daging Idul Adha yang lebih ramah lingkungan (lewat medsos, googling lihat di grup wasap) ketemulah model-model yang sakses telah menginspirasi saya. Gambar-gambar solusi ini mudah-mudahan menginspirasi kita semua dan dapat menjawab pertanyaan yang dimunculkan di awal: 


Kreneng dulu digunakan sebagi wadah belanja atau barang lainya. Dilestarikan kembali sebagai kemasan pengganti keresek. 



3. Kaleng 

Kemasan yang membuat daging tahan lama, tidak hanya dibagikan di hari H saja ( dan kenapa bintang iklannya cangcuters ya 😄)

4) Daun waru

Proses bungkus-bungkus pakai daun waru (Foto: Gun Gun Gunawan)


Pak hansip bahagia dapet daging kurban. Langsung diselip di bagian depan motornya~ (Foto: Gun Gun Gunawan)

5) Daun Tisuk

Proses bungkus-bungkus pakai daun tisuk (Foto: Gun Gun Gunawan)

Bu RT membagikan daging kurban (Foto: Gun Gun Gunawan)

Di daerahmu ada cerita solutif dan inspiratif ga untuk pengemasan hewan qurban? Kalau ada, yuk dibagi di kolom komentar!

Sumber bacaan terkait: Wujudkan Idul Adha Bebas Kantong 



ditulis untuk menjawab tantangan 1minggu1cerita