Monday 29 January 2018

Cemilan dan Puasa Medsos

Sekilas cemilan ini mirip parab ucing 🐱. Tapi yang ini parab manusia yg enak dicemil sambil nongton~





Kue bawang bikinan sendiriii. Bahannya sederhana dan tinggal ngikutin resep dari sini . Ikuti sampai sedetil "sekian sendok teh garem" dll, niscaya ga akan gagal. Dulu soalnya pernah bikin kue bawang, entah pake resep yang mana dan gagal. Bayangkan, nu kitu wae gagal. Payah pisan sianil.

Jadi milih resep pun perlu yg cukup detil terutama buat orang sejenis saya yang cuma mengenal rasa makanan tuh enak atau enak banget! Besok-besok kalau udah makin jago boleh kali ya improv-improv resep. Sejauh ini masih nyaman bolakbalik liat petunjuk dari resep.


Bikin cemilan sendiri ternyata bisa jadi kegiatan yang positif dan "mengalihkan" perhatian kita daripada mantengin timeline medsosan terus-menerus atau kepo akun hartes apalagi akun hosip. Mengapa demikian? 




Bikin peyek kacang ijo kaya gitu pun bisa abis waktu 3 jam 🐰🐰 .

Selain bikin cemilan, bisa juga kita ciptakan aktivitas di dunia nyata lainnya yang bisa bikin konsentrasi dalam jangka waktu yang relatif panjang sehingga kita cenderung anteng sehingga ga segitunya pengen bolak-balik buka hp.

Beberapa hari yg lalu ada member yang nulis artikel tentang puasa instagram di @1minggu1cerita . Yang pada intinya, dia sudah merasa dalam tahap kuharus-berhenti-instagram. Alasannya kurleb biar lebih fokus dan waktunya bisa dipakai untuk melakukan hal-hal lain yang lebih bermanfaat. Pilihan tersebut pernah saya lihat juga pada beberapa akun instagram. Dan beberapa balik lagi nginstagram. Bisa pakai akun yang sama maupun bikin akun baru.

Kalau buat saya sih, daripada maen puasa-puasa-an, lebih baik kita bikin atau lakukan aktivitas di dunia nyata. Atau coba metode pengaturan waktu macem pomodoro (saya ketuker mulu sama podomoro haha). .

Kadang, menenggelamkan diri dalam kesia-sia-an instagram gpp juga kayanya. Kita bisa dapetin hal menarik dan tak terduga. Diasikin aja asal ga setiap waktu~

Punya pengalaman seru terkait bikin cemilan, atau aktifitas alternatif lainnya dibanding puasa instagram? 

Sunday 21 January 2018

Pagi, Kucing dan Bubur

Suatu pagi pukul 6:00,

SATU





2 ucing (budug) ini sarapan pindang dengan segutnya. Kebahagiaan mereka ternyata menjadi kebahagiaan seorang bapak pensiunan yang rajin olahraga di alun-alun Ujungberung.

Si bapak rutin marab ucing di lapang tersebut saat berolahraga. "Istri saya suka marah kalau pelihara kucing di rumah", begitu ujarnya. Dan menurutnya, memberi makan kucing itu seperti panggilan jiwa. Ada rasa bahagia di dalamnya.

Selain berolahraga dan kumpul dengan teman-teman sesama aki-aki tiap pagi, mengasihi kucing menambah kebahagiaan warga Bandung timur ini.



DUA




  • Teteh SPG: Mang, buburnya komplit ya. Mau coba minuman baru ini?
  • Tukang bubur: Mangga, disambelan teu neng?
  • Teteh SPG: Iya mang. Tapi ada kursi ga?
  • Tukang bubur: Duduk aja atuh di bangku. Gamau duduk di situ?
  • Teteh SPG: Pake kursi atuh mang, saya ga boleh keliatan makan. Kan lagi kerja. 
  • Tukang bubur: Mang, cik nambut korsi. Karunya ieu si eteh. Sina bari rada nyumput weh di jero daharna. 


Dan pagi itu hati terasa hangat. 

Wednesday 10 January 2018

Berteman dengan Stres

Berteman dengan stres? Kaya gada temen lagi deh~
Tapi selain teman yang biasa ditemui, kita sehari-hari biasanya akan menjumpai stres. Sehingga mau tak mau kita perlu memahami stres.




Memahami dengan cara mulai mengenalnya sehingga bisa memposisikan stres dengan tepat. Bila kita sudah berteman dengan stres, bisa jadi kita bukan merugi tapi justru mendapatkan keberuntungan.

Wah, emang bisa?!? Jadi gini, menurut Kelly McGonigal   mengubah cara berpikir kita tentang stres membuat kita Anda dapat mengubah reaksi tubuh terhadap stres. Mengapa bisa begitu? Saat stres biasanya kita deg-deg-an dan bernafas lebih cepet kan? Deg-deg-an artinya tubuh mempersiapkan kita untuk beraksi sedangkan bernafas lebih cepat akan mengirim lebih banyak oksigen ke otak.

Bila kita memahami peran adegan-adegan reaksi tubuh tersebut, kita bisa memahami bahwa bahwa saat itu tubuh sedang bekerja keras untuk memberi kita kekuatan dan energi menghadapi tantangan.

Dan ini satu fakta yang menarik lagi tentang stres: stres ternyata bisa mengantarkan kita untuk lebih dekat dan berelasi dengan orang lain. Pernah ngalamin kondisi stres dan pengen dikelilingi teman/orang yang peduli pada kita kan? Itu memang reaksi alamiah tubuh. Tingkat stres pun akan berkurang drastis saat kita memanfaatkan waktu untuk membantu orang lain atau mendukung suatu gerakan. KEPEDULIAN itu kata kuncinya.

Etapi kita gausah minta banyak-banyak stres dalam hidup mentang-mentang udah mulai mengenalnya 👻👻. Tapi dengan 2 hasil penelitian tersebut, semoga kita bisa makin berteman akrab dengan stres menuju bahagia 😉😉

Lebih detilnya, mentemen bisa simak video tednya di bit.ly/bertemanStres




*pas udah diposting baru nyadar bahwa foto yang dipilih ko horor amet*

Saturday 6 January 2018

Baru ke Museum Lagi!

Di tahun 2017 kemarin asalnya mau ikutan proyek #1bulan1museum. Lalu di akhir tahun dengan semangatnya pergi ke salah satu museum di Jakarta. Itupun ga sengaja. Sedang ada kegiatan fasilitasi dan di jalan yang sama ada museum. Menyelinap pas jam istirahat maksi dan di sananya juga rusuh, jeprat-jepret foto sana-sini karena untuk kepentingan liputan. Pas sampai lokasi pelatihan dan intip foto-fotonya ternyata WAKWAWWWW abu-abu semua. Ternyata memori abis boooo~ Udah, gagal bikin liputan dan sampai bulan Desember gak pernah ke museum lagi.

Bulan Desember kemarin akhirnya menyempatkan diri ameng ke museum. Dalam 1 siang bahkan 2 tempat sekalian. Ahahaha, mumpung ada kesempatan langsung ke 2 tempat kekinian yang orang-orang banyak foto di instagram yaitu Bandung Planning Gallery dan Museum Gedung Sate. Biar apa ke museum? Ya biar ameng weh ka kota dan penasaran aja macem apa tempatnya.

Info lebih lanjut tentang kedua tempat itu, kepoin aja langsung instagramnya dan di postingan kali ini tak banyak foto yang disertakan karena di acara ulin kemarin ga banyak foto-foto dan menikmati suasana aja.

Bandung Planning Gallery

Salah satu tempat foto yang instagramable di Bandung Planning adalah di tempat ini!

Bu Atalia aja sampai ada sesi foto kheuseus di area ini (Instagram @ataliapr)


Sebuah kubah yang setiap orang boleh nulis harapannya terhadap Bandung dengan media post it. Post it mah merk ketang. Nama generiknya apa ya? Selembar kertas yang di bagian belakangnya ada lem segaris sehingga mudah ditempel, dilepas dan dipindah-pindah.

Mengapa perlu bisa dipindah-pindah? Karena biasanya kertas-kertas tersebut memerlukan pengolahan lebih lanjut. Apakah segala harapan yang ditempel oleh pengunjung museum itu akan diolah lebih lanjut? Tanya aja sama pengelolanya 😉

Terkait post-it. Saya dulu kenalnya metaplan. Selembar kertas bekas (biasanya udah dipakai 1 sisinya) yang dipotong-potong. Biar apa? Biar ga ngambil kertas baru banget. Lalu ditempel pakai isolasi kertas biar bisa dipindah-pindah. Pada fasilitasi yang lebih "mewah" metaplannya terbuat dr karton berwarna. Pada era fasilitasi sebelumnya (berdasarkan dongeng) juga digunakan lem khusus yang disemprotkan pada kain sehingga kita bisa nulis-nulis di metaplan dan lalu langsung tempel di kain.

Kamu biasanya pake metaplan model apa? Dan mengapa?


Museum Gedung Sate

Gimana kesannya setelah mengunjungi Museum Gedung Sate? Yang langsung keinget tuh, adem karena ber-AC dan ada beberapa wahana yang interaktif. Etapi masih lebih banyak interaksi di Bandung Gallery Planning. Di sana layarnya kebanyakan touchscreen. Pas ke museum Gedung Sate, tiap ketemu layar, bawaannya langsung coba pencet-pencet, dikirain layarnya pada touchscreen juga 👻👻 .

Tempat yang sepertinya buat spot foto-foto (foto koleksi pribadi) 


2 tempat yang saya sebut barusan adalah contoh museum kekinian yang nyaman untuk dikunjungi. Tapi kenapa ya, walaupun udah didesain kekinian, rasanya tetep pengen aja didongengin sama pemandu. Kalo kaya di Museum Asia Afrika, kan emang ada pegawai khusus yang peranannya memandu pengunjung. Kamu ngerasain hal yang sama ga?