Sebagai tim apa-apa ngegas, saya terbiasa saat menghadapi masalah dengan ngegas dulu dong pasti!
Misuh-misuh dan pengennya ceritaaaaaaaaaaaaa dan ngomel-ngomel. Padahal buat apa kan?
Untungnya dalam hidup ini ada aja orang-orang waras di sekitar saja. Yang kemudian bisa membantu dengan caranya masing-masing. Mulai dari sekedar menenangkan, membantu mengurai masalah, sampai ada juga yang di tahap menawarkan solusi atau mendiskusikan bersama solusinya.
Bisa jadi ada pengaruh dari (yang katanya) tipe tertentu yang dominan. Jadi saat nemu masalah bukan mikir pake otak, tapi malah perasaannnya yang bermain. Makanya bentuk ekspresinya seperti yang disebutkan di awal cerita. Tapi harusnya mikir juga sih. Pertama: hasil tes psikologi belum tentu menggambarkan sepenuhnya diri kita dan diri kita pun dinamis sebetulnya. Kedua, kalau emang bener hasil tesnya seperti itu, harusnya kan dipakai pemahamannya untuk mempelajari gimana si orang dengan tipe tertentu ini dapat mengendalikan dirinya dan bisa tetap mengatasi berbagai masalah yang muncul dengan tenang dan cerdas.
Tapi ya begitulah manusia! Selain berupaya terus membenahi diri, berada di kumpulan orang-orang waras lainnya tentu bisa menjadi salah satu pilihan solusi namun tidak bisa terus-menerus menggantungkan diri pada solusi tersebut.
Hal lain lagi yang juga membuat suasana pecah adalahhh,, akang juga bukan tipe yang sat set solutif. Ditandai dengan sama-sama suka umbak-ambek kalo nemu masalah. Walau dia seringkali lebih waras dibanding saya sih. Tapi jadinya suka jadi tararegang pas ada masalah. Ampun deh. Rumah tangga dar der dor yang untung aja sayang zzz.
Tapi dari berbagai proses tersebut, harusnya sih masing-masing jadi lebih saling memahami dan memperbaiki diri juga. Agar apaaaa? Tentu agar hidup lebih slow dan teu edan~
No comments:
Post a Comment