Singkong melepuh di pagi hari? Siapa mau? Ditemani secangkir kopi atau teh tentu lebih nikmat.
Singkong melepuh ini hasil eksperimen saya yang kedua dalam dunia persingkongan. Sebelumnya digoreng biasa aja pakai bumbu kuning.
Sebelumnya lagi saya bahkan belum pernah masak singkong. Biasanya tinggal makan atau tinggal beli. Dari 2 kali ngolah singkong, rasanya lumayan lah. Rasa singkong, ga nyebrang ke rasa masakan lain. Yang pernah icip olahan dapur saya, pasti paham makna dari kalimat tadi wkwk.
Kalau mau tau resepnya tinggal googling aja lah ya, tersebar banyak versi. Kali ini saya mau menceritakan asal-muasal dari singkong yang diolah dengan 2 versi tersebut. Sebagai orang kota yang taunya tinggal makan, asal muasal singkong ini jadi istimewa.
Di rumah Sumedang, ada tanah di belakang rumah yang ditanami pisang. Yang tanam ya para pendahulu. Bukan akang sebagai penghuni baru di tanah tersebut. Lalu akhirnya tanah sepetak itu mulai dirapikan, diberi pagar dan ditanami singkong juga cengek. Cengek tak ada yang tersisa karena walau sudah dipagari, ayam tetangga tetap bisa masuk. Sebenarnya lumayan juga ada ayam tetangga, saat ada makanan sisa dan kulit-kulit sayur hasil masak, bisa langsung lenyap dimakan mereka. Tapi si tanaman cengek itu juga ikut terlibasss.
Para tersangka pemakan tanaman cengek |
Akhirnya yang tumbuh hanyalah singkong. Singkong tersebut kadang diambil daunnya untuk lalab.
Disambelan, pakai goreng tahu tempe dan kerupuk pun makan terasa nikmat. Apalagi makannya rame-ramee. Makanan terus ya temanya, mohon maap wkkw.
Lahannya ga terlalu luas, tapi lumayan lah ada ijo-ijo yang bisa dijadikan lalab.
Akang: Rek naon deui atuh hirup teh (cenah) |
Teh Anil,
ReplyDeletebumi di Sumedangna palih mana? Abi aya wargi di Licin, Cimalaka.
meni enakeun gitu pemandangannya, bari nyuruput cikopi pleus nuang sampeu sedappp
Di Nangkod teh, sebuah lembur nyingcet yang jauh dari Indomaret di Tanjungkerta. (karena Indomaret dan mart-mart lainnya biasanya jadi ukuran dari tingkat kenyingcetan wkkw). Dari jalan rayanya aja sekitar 8 kilo.
Deletewah tebih pisan nyak ti jalan raya 8 km an mah.
ReplyDeleteAri geuning tapi sok di Ujung Berung.