Tuesday, 25 November 2014

#SedotanAlternatif

Dulu-dulu sempat dibikinken tulisan sama Samsul tentang sedotan. Bahkan sampai dia dapet hadiah dari kumkum (lomba blogger). Dan juga ada Agung yang sempat nulis cerita tentang sedotan ini.

Sampai kemudian tulisan tersebut ditulis, sikap yang diambil adalah: kalau beli minuman selalu wanti-wanti supaya gak dikasi sedotan. Altenatifnya biasanya minta digenti sama sendok. Tapi ya gitulah deh, masalah yang biasanya timbul adalah pelayannya udah otomatis karena "SOP" nya kudu kasi sedotan. udah dibilangin, angger weeeeeeeeeeh dikasi sedotan. Jadi, kita bisa tanpa sedotan  kalo rajin ngomong ke pelayannya dan atau karena udah langganan.

Bila "bencana" terjadi, dalam arti akhirnya dikasi sedotan, maka yang dilakukan adalah yaudah, nikmati aja si sedotan tersebut. Minum jus pake sedotan teh emang enak euy. Gak munafik ini sih.

Itu satu fenomena yah.

Fenomena lainnya adalah ternyata sekarang lagi trend banget (gak banget juga ketang). Banyak toko atau ini itu yang online kemudian menjual #SedotanAlternatif. Hal tersebut bikin kabita oge akhirnya. Ngurangin plastik sih OK, tapi kalau ada alternatif bahan lain yang bisa tetap direuse (dipakai ulang), mengapa tidak?

-----

Jadi marilah kita ngobrol soal #SedotanAlternatif !

Awalnya ada Iwut yang pamer-pamer info tentang adanya sedotan stainles. Mulai kepengen beli tuh ya, bahkan yang pengen belinya banyakan. Tapi kemudian isunya tergilas aneka kesibukan orang-orang sehingga batallah rencana itu.

Isu #SedotanAlternatif mulai mengemuka kembali setelah Jessis bawain beberapa sedotan bambu dari Bali. Singkat kata, singkat cerita, akhirnya beberapa hari kemudian saya memiliki sedotan tersebut.



Sedotannya belum terpakai. Katanya sih, sedotan tersebut perlu direbus dulu di awal pemakaian dan kemudian seminggu sekali perlu direbus dengan sangat sedikit air cuka. Dan tentunya setelah habis pakai dicuci secara rutin (dan sekarang saya belum beli sikat pembersihnya).

Hasil oprak-oprek di instagram, ternyata emang mulai rame yang jualan #SedotanAlternatif tersebut.

Bahan yang ditawarkan biasanya berupa kaca. Ukurannya macem-macem nih.



Pilihan warna juga macem-macem



Dan ada variasi pake hiasan-hiasan juga. cocok lah buat yang pengen centil dan gaya hehehe



Dan ada bahan lainnya juga seperti stainless



Biasanya mereka juga nawarin sikatnya (yakalo ga disikat, nanti dalemnya bisa kotor dan gak sehat ateuh)

Yang rada heran adalah ada juga yang nawarin sedotan dari kertas. Tah, apakah itu dipakai sekali saja? Atau bisa dipakai ulang? Ataukah kalopun hanya sekali dipakai, minimal dia bisa dikompos. Belum sempat riset euy tentang itu.



Dan centilnya juga ada yang jualan tutupnya pula dengan macem-macem variasi. Ihiy, bisa tetep gaya lah pokonya.




Yeah, banyak jalan menuju #zeroWaste. Pilihannya ada di tangan kita, apakah: 
1) Mau tetap menganggap remeh sampah sedotan sekali pakai dari plastik?  
2) Atau memilih untuk tidak menggunakan sedotan dalam bentuk apapun (gak pake sedotan juga, idup gak susah-usah amat sih sepengalaman selama ini)
3) Atau mulai mencoba dan mencari substitusinya berupa  #SedotanAlternatif  #reuse yang dibuat dari bahan yang bisa dipakai ulang?

Mari sama-sama mencoba menggunakan #SedotanAlternatif #Reuse

Catatan khusus:
Walopun mulai digunakan #SedotanAlternatif bukan berarti menyelesaikan masalah "pelayan yang lupa atau belum on sehingga tetep dengan senang hati ataupun karena diatur SOP memberikan sedotan" Jadi tetapkah menjadi konsumen yang kritis yang tetap berusaha meminta layanan "tanpa sedotan"


No comments:

Post a Comment