Ibu Budi menggandeng tangan Budi. Tangan sebelahnya membawa tas kain yang berisi botol selai kosong, wadah shampo kosong dan kotak makanan kosong. Mereka berdua keliling-keliling sambil mengincar aneka barang yang ada. Ibu Budi langsung tak tahan ingin membeli aneka sabun mandi, sampo dan minuman literan yang ada di dalam galon. Wah, ternyata aneka selai pun tersedia dalam keler-keler kaca. Gentong-gentong berisi aneka tepung lokal juga tersedia! Aneka buah favorit ayah pun tersaji tanpa kemasan styrofoam. Mata Budi jelalatan melihat banyaknya permen, sereal dan kue-kue kiloan yang terpajang di keler kaca. Banyak makanan favoritnya! Tapi semua tersaji tanpa kemasan plastik. Kemasan plastik warna-warni, tak satupun mereka temui.
Sumber foto: https:/ |
Tanpa terasa seluruh lampu tempat tersebut telah mati. Mereka berdua terkunci di dalam. Tak ada orang lain yang menyadari bahwa masih ada Budi dan ibunya. Ibu Budi segera menelpon ayah Budi. Budi pun berusaha menghubungi ayahnya. Tapi tak bisa karena kehabisan pulsa.
Di pagi harinya akhirnya Budi dan ibunya baru bisa keluar toko setelah ada petugas cleaning service yang datang di pagi buta. Manajer segera mendatangi mereka berdua dan berjanji untuk memberikan voucher belanja seumur hidup bagi keluarga Budi.
follow; @1mg1cerita |
No comments:
Post a Comment