Ada juga yang kemudian diam. Diam pun macam-macam. Ada yang diam tapi di baliknya menyimpan energi buat melampiaskan ketidaksukaannya terhadap sesuatu, bisa dengan mengeluhkan kondisi ketidaknyamanan tersebut pada orang terdekat, mencurahkannya dalam tulisan fiksi atau karya seni lainnya. Reaksi lainnya, bisa juga diam tapi diam-diam mengajak orang lain untuk mendukung pendapat dirinya dan akhirnya memperkuat kondisi ketidaknyamanan tersebut.
Diam yang lain bisa juga berarti "tak nyaman tapi tak peduli". Setelah tidak nyaman, ya sudah tetap dijalani. Bisa karena orangnya pasrahan, gamau ribut, atau memang dia tak punya pilihan lain lagi. Akhirnya memilih untuk diam di tempat karena tak bisa keluar dari kondisi tersebut. Atau bahkan tak tau bahwa dia sebenarnya bisa atau boleh memillih untuk keluar dari kondisi yang tidak nyaman.
Ada lagi orang yang tipenya justru penasaran ingin mengubah kondisi ketidaknyamanan tersebut melalui pengaruh yang dimilikinya. Bisa oleh perkataan, tindakan atau kekuasaannya. Tentunya ini salah satu tindakan yang asyik dan solutif. Ketidaknyamanan justru jadi tantangan yang seru buatnya!
Masih banyak lagi tingkah polah orang-orang saat menghadapi kondisi yang tak nyaman buatnya. Sangat tergantung dari tingkat keparahan ketidaknyamanannya, juga tergantung kondisi mental dan fisik orang tersebut pada saat serangan ketidaknyamanan melanda. Dan sedikit banyak dipengaruhi oleh latar belakangnya. Pendidikan formal, informal dan pengalaman semasa hidupnya tentunya sangat berpengaruh.
Namun, ada satu pilihan lagi sebelum akhirnya mengambil tindakan akan ketidaknyamanan yang mulai dirasakan yaitu: menepi dan ambillah jeda.
Foto dari: bit.ly/menepi |
Kamu biasanya melakukan jeda dengan cara apa?
Tidur.... 😁
ReplyDeleteSaya juga kalo lagi ga nyaman dan pengen ngamuk dan kebetulan lagi di rumah, biasanya pilih tidur. Bangun tidur biasanya perasaan membaik.
ReplyDeleteTatat
Berontak. Seperti beberapa hari ini
ReplyDeletedengerin lagu yg keras atauuu menghafal 1 ayat aja...
ReplyDelete