Saturday 23 May 2015

Rarakitan dan Diculik Pak RT!

Beberapa minggu yang lalu, saya dan beberapa teman tugas ke lapangan menyebar kuisioner di daerah Pangalengan.

Apa yang seru di Pangalengan? Keasyikan yang pertama adalah kita nginepnya pinggir situ Cileunca. 


Keren kaaaan? Kalau motonya lebih jago lagi, bisa kaya pemandangan di kalender

Bangun tidur - buka tenda - taraaaaa langsung pemandangan keren!

Sempat juga main rakit pas istirahat. Tepatnya si rakit dilepas dan kemudian kita didorong ke tengah danau tanpa punya bekal dayung. Rameeee barijeung sieun ga bisa balik dan juga sieun titeuleum. Makaning gak bisa berenang. 

Ini pas rakitnya mulai dilepas (dok: Gundil)

Ini pas di tengah lagi kukulibekan (dok: Gundil)

Kukulibekan tapi sempet keneh foto-foto 

Pokonya akhirnya bisa sampai lagi ke darat walaupun si sayah mah bagian cicing weh di tengah. Da kalo duduknya geser-geser, bisa perahunya ga seimbang. Dan juga sieun karena gak bisa berenang hahaah. 

Besoknya bagian petualangan kedua: kita berempat diculik pak RT! Diculik pakai tanda petik yah. Karena pada seneng juga sih diculik hehehhe.. Ketika akan menyebar kuisioner, kita diajak dulu mengenal kondisi di sekitar wilayah RT tersebut.

Dari area yang dihuni oleh penduduk, kemudian diajak melihat perjalanan sampah yang ada di sungai. 

Sampah itu kemudian numpuk di sini

dan juga sampah ngagupluk di situ



Dilanjut nyebrang jembatan yang sudah mulai reyot


Ternyata nyambung ke bukit-bukit (Dok: Tiwi)


Pemandangan sekitar bukit (Dok: Tiwi)

Mau kemanakah kita? Saatnya diculik dan menemukan hal-hal menarik sepanjang jalan. 

Pipa air dari gebog pisang!

Mata air! Jernih pisan

Kontras banget ketika sudah mulai banyak campur tangan manusia. Sampah dimana-mana!

Untuk kepentingan pembangkit listrik, air dibendung dan sebelumnya disaring dulu supaya tak ada sampah

Dan sampahnya ditumpuk sampai membentuk "daratan" baru (dok: Tiwi)

Kemanakah air itu kemudian menuju? Dia dialirkan ke pipa-pipa besar yang dibuat menurun untuk memanfaatkan energi gravitasinya. Lumayan leklok tuur menuruninya. Seru-seruuuu!

Pipa dengan tangga seribu (lebih dari seribu kayanya)


Belum selesai aksi penculikan, pak RT membawa kami ke Curug Ceret. Mengapa dinamakan demikian? Karena airnya mencepret-cepret sehingga ceret kena ke orang yang disekitarnya. Lelah karena perjalanan panjang langsung hilang rasanya berganti dengan kesegaran yang ditawarkan oleh curug ini. 

Curug dari kejauhan

Dipandang dari arah bawah! Ceret alias ciprat-ciprat air!

Itu kami was-was! Soalnya tugas kuisioner masih banyak dan malah diculik. Tapi pak RT menjamin jam 1 akan dimulai proses kerja ngejar kuisioner. Ternyata tanpa diduga (dan pasti sudah diskenariokan oleh-Nya), muncullah mobil tebengan. Kalau engga, kami harus naik lagi tangga yang banyak itu untuk motong jalan. Dilanjut jalan kaki rada banyak lagi, sampailah kami ke lokasi warga lagi. 

Beres petualangan ulin hari ini!

Kapan lagi kita diculik pak RT? 
(diculik tapi kalahkah atoh hehehehe)




No comments:

Post a Comment