Foto dari sini |
Mengapa kondisi ini bisa sampai terjadi? Di awal-awal pendirian negara, sudah dirumuskan tujuan negara tersebut dan cara mencapainya. Tapi terjadi banyak kebingungan yang bahkan beberapa warga negaranya teu-bingung-bingung-acan. Waktu malah habis untuk mengerjakan hal-hal lain. Hal lain itu bukan tidak berguna, yatapi tak langsung berhubungan dengan tujuan negara tersebut.
Hal-hal yang dilakukan beberapa justru kreatif, seru, dan asik. Kegiatan menyenangkan tersebut dilakukan untuk mengisi waktu dan menghalau kebingungan yang samar-samar melanda.
Tau-tau terjadilah krisis di negara-negara tersebut. Pada waktu yang sama. JRENG!
Yang paling pusing adalahhhh orang yang dobel kewarganegaraan. Di setiap negara, dia perlu hadir untuk mengatasi kritis. Waktu untuk pindah-pindah antar negara saja sudah cukup menghabiskan waktu, menyita emosi dan perhatian. Belum lagi proses menyelesaikan aneka krisis dalam satu waktu. Orang-orang inilah yang akhirnya kepalanya hampir meledak, stres dan akhirnya berujung pengen-tidur-dua-bulan.
Dan sebenarnya, warga negara itu diuji loyalitasnya justru ketika masa kritis. Kalau ipoleksosbudhankam baik-baik saja, malah tidak terdeteksi mana yang cinta tanah air sungguhan dan mana yang tidak. :))
ReplyDelete