Tahun baru seringkali diidentikkan dengan hal-hal baru. Di awal tahun ini, saya "terpaksa" beli payung baru. Saya tulis kata terpaksa dengan tanda petik karena sebenarnya saya tak ada niatan untuk ujug-ujug punya barang baru di awal tahun 2016 ini.
Salah satu masalah besar dalam diri saya adalah ceroboh. Simpen barang seringkali sembarangan dan berujung dengan susah kalau mau cari. Dan dampak lain yang timbul dari sifat ceroboh adalah suka ketinggalan barang. Contoh paling parah ketinggalan barang adalah di angkot. Dengan perjalanan panjang dari rumah ke kantor (sekitar 1.5 jam) biasanya aktivitas yang dilakukan adalah syare. Payung yang basah biasanya disimpen di bawah. Pas bangun, buru-buru mau turun dan payung jadi korban barang ketinggalan. Payung yang saya pakai jarang sampai rusak. Sebelum rusak, udah keburu ilang duluan karena sifat ceroboh tersebut. Tapi karena payung memang dibutuhkan, akhirnya terpaksa beli baru lagi.
Barang lain yang sering hilang juga adalah gunting kuku. Padahal saya selalu berusaha simpen gunting kuku di tempat yang sama. Tapi masalah timbul biasanya kalau gunting kuku dipinjamkan ke orang lain. Minjeminnya gak masalah, tapi suka lupa nagih, trus teuing weh ilang.
Flashdisk juga ilang melulu. Masih belum tau gimana caranya supaya gak ilang-ilangan wae. Jadi kesimpulannya, masih ada PR besar bagi saya untuk memperbaiki sifat ceroboh ini, supaya benda-benda gak sering ganti yang baru dan bisa dipakai selama mungkin.
Thursday, 7 January 2016
Wednesday, 6 January 2016
Hari 6: Kebahagiaan?
Tulisan ini mengutip dan terinspirasi dari salah satu video TED tentang kebahagiaan yang dibawakan oleh
seorang psikolog bernama Dan Gilbert. Ada 3 video presentasi yang dibawakan oleh Dan, videoinilah yang paling saya suka.
Kebahagiaan adalah sebuah
kata yang seringkali menjadi tujuan dari segala hal yang kita lakukan. Coba
kita ingat-ingat, Seberapa seringkah
kita merasa bahagia? Sering? Jarang? Kadang-kadang? Atau hidup kita begitu
menyebalkan?
Saat kita mendapatkan
apa yang kita inginkan, biasanya kita lantas merasa bahagia. Dapet setengah
dari apa yang kita mau, ya cukup bahagia tapi ga bahagia banget. Kebahagiaan
itulah yang disebut kebahagiaan natural.
Tapi, kadang kala,
kita ga dapet apa yang kita mau. Entah karena keinginan yang diset terlalu tinggi dan
tidak realistis ataupun karena memang hal
tersebut (biasanya baru kita sadari sesudahnya) malah ga bagus buat kita.
Gimana menyikapi kondisi ini? Kondisi di saat gap antara keinginan dan
kenyataan begitu berjarak?
Untungnya ada satu
jenis lagi kebahagiaan yang disebut dengan kebahagiaan sintetis. Rasa
bahagianya bisa sama dengan kebahagiaan natural. Jadi, kebahagiaan sintetis itu
cenah adalah kebahagiaan yang kita karang begitu kita tidak dapat apa yang kita
mau.
Ada beberapa
eksperimen yang menunjukkan bahwa kebahagiaan sintesis itu begitu nyata.
Panjang kalau diceritain. Intip langsung di videonya ya. Buat yang bahasa inggrisnya
kurang lihai, tinggal pilih setingan tarjamah Indonesia pada video yang ada di webnya-TED.
Di dalam video
tersebut, ada sebuah ungkapan yang
begitu begitu berkesan bagi saya
"Tidak ada yang baik
dan buruk. Berpikirlah yang membuatnya begitu." Rupanya kekuatan pikiranlah yang
akan menentukan tingkat kebahagiaan kita. Suatu ungkapan yang saya setujui
dengan cepat dan sebagai pengingat akan potensi kecerdasan pikiran sebagai
manusia yang perlu dimanfaatkan secara maksimal. Tetapi di satu sisi, saya masih berusaha menyaring makna dari ungkapan
tersebut.
Mari berproses!
Tuesday, 5 January 2016
Hari 5: Piknik ke Baksil Yuk (Episode 2)
Beberapa minggu belakangan ini, saya bersama teman-teman asik piknik di Baksil.
Dulu banget, ternyata saya pernah nulis tentang piknik di Baksil. Tapi edun lah itu mah piknikna ge, kuatka masak bareng heula dan bawa perabot lengkap pleus sekeluarga besar YPBB. Niat pisan lah. Lengkapnya simak di sini.
Piknik edisi Baksil akhir 2015 dan awal 2016, gak gitu-gitu amet seriusnya hehehe. Tapi paling enggak, dicoba dirutinkan sebulan sekali wae mah sehingga kami gak terkena sindrom #kurangPiknik karena tekanan hidup yang makin menantang dari hari ke hari.
Baksil ini ada area hutannya, lalu ada area adu domba dan ada area jembatan kayunya.
Piknik niat tahun 2014 itu lokasinya di dekat area adu domba. Piknik yang sekarang-sekarang ini seringnya di jembatan kayu. Asik tempatnya dan akses angkot beneran langsung ke TKP. Bisa dipake buat nangkring doang, ngobrol, baca buku, tidur-tiduran juga boleh, piknik bari ngampar, termasuk popotoan.
Ketika kita masuk ke TKP, akan terlihat tangga-tangga.
Di tangga-tangga itu ada beberapa spot yang bisa dipake ngampar. Yang selama ini kita rasa paling enakeun, yang menghadap ke hutannya langsung karena areanya cukup luas untuk banyakan.
Di tempat tersebut, bisa dipakai duduk dan makan-makan tentunya. Pastikan tidak meninggalkan sampah apapun deh di tempat seru macem ini. Apalagi dilempar-lembar ke bawah jembatan. Di bawah jembatan itu, soalnya udah mulai ada sampah-sampah plastik. Atulah, meni teu seru pisan piknik teh, ko malah meningggalkan jejak. Cara termudah, bekel makanan yang sama sekali gada kemasannya. Cara kedua, bekel makanan dan minuman pake wadah yang bisa dipakai ulang. Maenya weh atuh tumbler dan misting rek dialung-alung ka handap
Kegiatan lain yang bisa dilakukan, bisa sambil melakukan aktivitas hobi seperti membaca, mewarnai dan lain-lain.
Ataupun fofotoan! Selain foto-foto narsis, saya juga sempat melihat beberapa kali ada pemotretan untuk produk ataupun pra-wedding. Katanya sih cukup sering jadi lokasi pemotretan.
Kalaupun hanya mau duduk-duduk ataupun gogoleran menikmati menikmati sejuknya udara di Baksil, pemandangannya seruuuu. Bila beruntung, akan ditemukan tupai yang sedang jalan-jalan di pohon.
Jadi, kapankah kita piknik lagi? Mariiii :)
Dulu banget, ternyata saya pernah nulis tentang piknik di Baksil. Tapi edun lah itu mah piknikna ge, kuatka masak bareng heula dan bawa perabot lengkap pleus sekeluarga besar YPBB. Niat pisan lah. Lengkapnya simak di sini.
Piknik edisi Baksil akhir 2015 dan awal 2016, gak gitu-gitu amet seriusnya hehehe. Tapi paling enggak, dicoba dirutinkan sebulan sekali wae mah sehingga kami gak terkena sindrom #kurangPiknik karena tekanan hidup yang makin menantang dari hari ke hari.
Baksil ini ada area hutannya, lalu ada area adu domba dan ada area jembatan kayunya.
Piknik niat tahun 2014 itu lokasinya di dekat area adu domba. Piknik yang sekarang-sekarang ini seringnya di jembatan kayu. Asik tempatnya dan akses angkot beneran langsung ke TKP. Bisa dipake buat nangkring doang, ngobrol, baca buku, tidur-tiduran juga boleh, piknik bari ngampar, termasuk popotoan.
Ketika kita masuk ke TKP, akan terlihat tangga-tangga.
![]() |
Tangga-tangga Baksil (Foto: Jessisca Fam) |
Di tangga-tangga itu ada beberapa spot yang bisa dipake ngampar. Yang selama ini kita rasa paling enakeun, yang menghadap ke hutannya langsung karena areanya cukup luas untuk banyakan.
![]() |
Spot favorit di Jembatan Baksil yang biasa dipake piknik (Foto: Jessisca Fam) |
Di tempat tersebut, bisa dipakai duduk dan makan-makan tentunya. Pastikan tidak meninggalkan sampah apapun deh di tempat seru macem ini. Apalagi dilempar-lembar ke bawah jembatan. Di bawah jembatan itu, soalnya udah mulai ada sampah-sampah plastik. Atulah, meni teu seru pisan piknik teh, ko malah meningggalkan jejak. Cara termudah, bekel makanan yang sama sekali gada kemasannya. Cara kedua, bekel makanan dan minuman pake wadah yang bisa dipakai ulang. Maenya weh atuh tumbler dan misting rek dialung-alung ka handap
![]() |
Ini salah satu contoh bekal kami (Foto: Jessisca Fam) |
Kegiatan lain yang bisa dilakukan, bisa sambil melakukan aktivitas hobi seperti membaca, mewarnai dan lain-lain.
![]() |
Hayu mewarnai! (Foto: Jessisca Fam) |
Ataupun fofotoan! Selain foto-foto narsis, saya juga sempat melihat beberapa kali ada pemotretan untuk produk ataupun pra-wedding. Katanya sih cukup sering jadi lokasi pemotretan.
![]() |
Foto narsis heula (Foto: Jessisca Fam) |
Kalaupun hanya mau duduk-duduk ataupun gogoleran menikmati menikmati sejuknya udara di Baksil, pemandangannya seruuuu. Bila beruntung, akan ditemukan tupai yang sedang jalan-jalan di pohon.
![]() |
Surai-surai akar pohon dan rumpun bambu! Lejaaatttt |
Jadi, kapankah kita piknik lagi? Mariiii :)
Monday, 4 January 2016
Hari 4: Pake Lungsuran?!? SIAPA TAKUTTT
Waktu kecil, saya punya satu anggapan bahwa: memakai barang bekas orang lain adalah hina. Panjang ceritanya sih sehingga akhirnya saya bisa punya anggapan seperti itu.
Tapi dengan seiring berjalannya waktu dan bertambahnya pengalaman dan juga pemikiran-pemikiran baru yang didapat dari teman, pelatihan, film dan juga diskusi-diskusi, akhirnya saya saat ini punya 1 cara pandang baru terhadap barang lungsuran. Jangankan saya anggap hina, justru sekarang malah jadi doyans.
Bahkan saya bekerja di yayasan pengumpul barang bekas. Hahahha, itu plesetan kepanjangan dari YPBB alias tempat saya beraktivitas saat ini. Aslinya bukan itu tapi. Lengkapnya simak di ypbbblog.blogspot.com ya. Yang pasti, menggunakan barang lungsuran adalah salah satu hal yang kami promosikan sebagai upaya pengurangan sampah untuk prinsip REUSE.
Foto yang saya upload adalah barang lungsuran dari seorang teman yang katanya mau balik ke rumah setelah bertahun-tahun ngekos. Panci, piring dan gelas adalah barang yang malah ribet dibawa-bawa lagi ke rumah dan juga barang-barang tersebut jelas-jelas ada di rumah. Ngapain dibawa lagi cenah.
Punya barang-barang bekas yang masih bisa digunakan oleh orang lain? Mari lungsurkan!
Tapi dengan seiring berjalannya waktu dan bertambahnya pengalaman dan juga pemikiran-pemikiran baru yang didapat dari teman, pelatihan, film dan juga diskusi-diskusi, akhirnya saya saat ini punya 1 cara pandang baru terhadap barang lungsuran. Jangankan saya anggap hina, justru sekarang malah jadi doyans.
Bahkan saya bekerja di yayasan pengumpul barang bekas. Hahahha, itu plesetan kepanjangan dari YPBB alias tempat saya beraktivitas saat ini. Aslinya bukan itu tapi. Lengkapnya simak di ypbbblog.blogspot.com ya. Yang pasti, menggunakan barang lungsuran adalah salah satu hal yang kami promosikan sebagai upaya pengurangan sampah untuk prinsip REUSE.
![]() |
#barangLungsuran hatur lumayan: Panci kandel, 1 piring stainles dan 1 kaca + 2 gelas |
Foto yang saya upload adalah barang lungsuran dari seorang teman yang katanya mau balik ke rumah setelah bertahun-tahun ngekos. Panci, piring dan gelas adalah barang yang malah ribet dibawa-bawa lagi ke rumah dan juga barang-barang tersebut jelas-jelas ada di rumah. Ngapain dibawa lagi cenah.
Punya barang-barang bekas yang masih bisa digunakan oleh orang lain? Mari lungsurkan!
Hari 3: KADAEK? Itulah yang Akan Menggerakkan
Salah satu pemecahan masalah sampah adalah mengubah gaya hidup di tingkatan individu. Namun, yamemang banyak pisan tantangannya.
Yang paling sering disebut-sebut adalah terkait peraturan pemerintah. Kalau sampai ke bagian itu, biasanya kata-kata yang muncul adalah: sulitnya penegakan aturan. Sebenarnya undang-undang terkait persampahan sudah bagus (kalau yang penasaran bisa digoogling UU no 18 tahun 2008). Yang masih belum bener-bener beres adalah penjabarannya menjadi peraturan yang lebih detil dan juga bagaimana itu bisa derrrrr dijalankan di dalam keseharian di seluruh daerah di Indonesia. Maka hal-hal tersebutlah yang sedang terus diperjuangkan.
Hal lain yang sering disebut-sebut juga adalah: karena memang sumber sampah itu memang diproduksi terus-menerus. "Makanya tutup aja pabrik-pabrik plasik dan makanan berkemasan", itu salah satu ungkapan yang beberapa kali saya dengar. Apakah sesederhana itu? Nyatanya pelik juga masalahnya dan tak sesederhana menutup pabrik. (walaupun, penutupan pabrik bisya wae sih dilakukan hehehe)
Ditambah dengan masih sedikitnya (atau kurang pengetahuan kita) akan tempat-tempat yang bisa menjadi solusi dari masalah persampahan. Itu yang sedang coba dipetakan secara partisipatif dalam bebassampah.id
Yatapikak, gakan ada selesainya kalau terus-menerus membicarakan faktor tantangan perubahan gaya hidup. Kabar gembiranya adalah: kita sebagai manusia diberikan kemampuan untuk berpikir dan memilih! Dalam kondisi seburuk apapun, kita bisa memilih untuk mengurangi sampah dari awal.
Gambar di atas adalah salah satu contoh "keriweuhan" perubahan gaya hidup untuk pengurangan sampah tersebut. Perlu waktu untuk balanjanya, perlu waktu untuk masaknya, perlu skil untuk masaknya, perlu peralatan masak yang memadai, perlu perabot penunjang (misting, tas kain, tumbler), dan nu paling penting adalah perlu KADAEK. Riweuh, tapi saya sadar betul bahwa itu perlu dilakukan. Tah yang paling mahal mah si KADAEK! Tapi itulah energi terbesar yang bisa menggerakkan kita-kita dari tingkatan individu maupun untuk menghadang tantangan lain yang lebih besar yang saya sebut di awal.
Yuk, kurangi sampah dari awal dengan tekad dan niat yang konsisten untuk melakukannya.
Yang paling sering disebut-sebut adalah terkait peraturan pemerintah. Kalau sampai ke bagian itu, biasanya kata-kata yang muncul adalah: sulitnya penegakan aturan. Sebenarnya undang-undang terkait persampahan sudah bagus (kalau yang penasaran bisa digoogling UU no 18 tahun 2008). Yang masih belum bener-bener beres adalah penjabarannya menjadi peraturan yang lebih detil dan juga bagaimana itu bisa derrrrr dijalankan di dalam keseharian di seluruh daerah di Indonesia. Maka hal-hal tersebutlah yang sedang terus diperjuangkan.
Hal lain yang sering disebut-sebut juga adalah: karena memang sumber sampah itu memang diproduksi terus-menerus. "Makanya tutup aja pabrik-pabrik plasik dan makanan berkemasan", itu salah satu ungkapan yang beberapa kali saya dengar. Apakah sesederhana itu? Nyatanya pelik juga masalahnya dan tak sesederhana menutup pabrik. (walaupun, penutupan pabrik bisya wae sih dilakukan hehehe)
Ditambah dengan masih sedikitnya (atau kurang pengetahuan kita) akan tempat-tempat yang bisa menjadi solusi dari masalah persampahan. Itu yang sedang coba dipetakan secara partisipatif dalam bebassampah.id
Yatapikak, gakan ada selesainya kalau terus-menerus membicarakan faktor tantangan perubahan gaya hidup. Kabar gembiranya adalah: kita sebagai manusia diberikan kemampuan untuk berpikir dan memilih! Dalam kondisi seburuk apapun, kita bisa memilih untuk mengurangi sampah dari awal.
![]() |
1 paket bekal saat #piknikImpulsip |
Gambar di atas adalah salah satu contoh "keriweuhan" perubahan gaya hidup untuk pengurangan sampah tersebut. Perlu waktu untuk balanjanya, perlu waktu untuk masaknya, perlu skil untuk masaknya, perlu peralatan masak yang memadai, perlu perabot penunjang (misting, tas kain, tumbler), dan nu paling penting adalah perlu KADAEK. Riweuh, tapi saya sadar betul bahwa itu perlu dilakukan. Tah yang paling mahal mah si KADAEK! Tapi itulah energi terbesar yang bisa menggerakkan kita-kita dari tingkatan individu maupun untuk menghadang tantangan lain yang lebih besar yang saya sebut di awal.
Yuk, kurangi sampah dari awal dengan tekad dan niat yang konsisten untuk melakukannya.
Saturday, 2 January 2016
Hari 2: Piknik Edisi Impulsif KRD
Bermula dari obrolan pagi pas bangun tidur terkait keinginan naik kereta dan kemudian akhirnya ujug-ujug pergi weh naik KRD! Sehingga judul acaranya adalah Piknik Edisi Impulsif KRD sebagai hiburan murah meriah di awal tahun 2016!
(KRD = Kereta Rel Diesel, kereta ekonomi jalur Padarang - Cicalengka)
Setelah bak-bik-bek masak nyiapin bekel piknik, supaya hemat gak jajan + gak nyampah, akhirnya sampailah ke stasiun selatan Bandung sebagai meeting poin kita bertiga.
Dan ternyata kita salah pilih hari piknik! Penuh pisan stasiun selatan...Kayanya sih mau pada liburan. Secara ini tanggal 1 Januari sebagai tanggal merah.
Setelah melalui proses ngantri lama (bahkan kita harus ngantri sebelum loket dibuka. Sejenis kaya mau nongton bioskop film hitz) dan juga pasesedek, akhirnya kita bertiga masuk ke dalam stasiun. Kereta api sepertinya jadi pilihan banyak orang di hari libur kayanya karena unik (maksudnya gak setiap hari dinaiki) dan murah! 4000 rupiah aja dari Bandung ke Padalarang. Kalau naik angkot, mungkin sekarang ada di kisaran 10ribuan.
Jam keberangkatan tentunya telat. Sekitar setengah jam dari jadwal yang tertera di karcis. Wayahna weh kalo ekonomi mah. Soalnya emang kadang lambat, kadang cepet. Entah mengapa begitu. Bahkan kereta ekonomi ini harus ngalah kalau ada kereta eksekutif lewat.
Tapi walau begitu, semuanya tetap riang dan gembira hehehehe
Beneran banyak keluarga yang liburan dengan memanfaatkan jasa kereta apa ini!
4000 dengan fasilitas colokan dimana-mana sehingga bisa nge-cas dan AC sehingga udara lebih sejuk udah paling asik untuk dicoba babarengan sekeluarga.
Selain itu, ada petugas kebersihan yang lalu lalang menyapu sepanjang gerbong. Tapi angger weh ya, ada aja orang yang masih buang sampah di kolong-kolong tempat duduk. Heran ya, padahal udah diseting supaya nyaman dan bersih.
Singkat kata singkat cerita, sampailah kita di Padalarang.
Lalu sampailah kita ke Padalarang. Beberapa stasiun yang dilewati adalah Ciroyom - Cimindi - Cimahi dan Gadobangkong. Dan lalu botramlah kita. Asalnya mau cari semacam taman yang deket stasiun. Tapi jigana gada. Akhirnya kita gelar kain di salah satu pojokan stasiun Padalarang. Rada aneh sih tempatnya karena satu ruang kosong melompong gitu samping lapak roti O.
Udah kenyang dan ngobrol-ngobrol, maka pulanglah kitaaaa. Sampai ketemu di Piknik Edisi Impulsif lainnya :-)
(KRD = Kereta Rel Diesel, kereta ekonomi jalur Padarang - Cicalengka)
Setelah bak-bik-bek masak nyiapin bekel piknik, supaya hemat gak jajan + gak nyampah, akhirnya sampailah ke stasiun selatan Bandung sebagai meeting poin kita bertiga.
![]() |
Peserta hari ini! Anil, Selly dan Wina (Koleksi Foto: Selly Agustina) |
Dan ternyata kita salah pilih hari piknik! Penuh pisan stasiun selatan...Kayanya sih mau pada liburan. Secara ini tanggal 1 Januari sebagai tanggal merah.
![]() |
Suasana di Stasiun Selatan Bandung yang padats |
Setelah melalui proses ngantri lama (bahkan kita harus ngantri sebelum loket dibuka. Sejenis kaya mau nongton bioskop film hitz) dan juga pasesedek, akhirnya kita bertiga masuk ke dalam stasiun. Kereta api sepertinya jadi pilihan banyak orang di hari libur kayanya karena unik (maksudnya gak setiap hari dinaiki) dan murah! 4000 rupiah aja dari Bandung ke Padalarang. Kalau naik angkot, mungkin sekarang ada di kisaran 10ribuan.
Jam keberangkatan tentunya telat. Sekitar setengah jam dari jadwal yang tertera di karcis. Wayahna weh kalo ekonomi mah. Soalnya emang kadang lambat, kadang cepet. Entah mengapa begitu. Bahkan kereta ekonomi ini harus ngalah kalau ada kereta eksekutif lewat.
![]() |
Riang gembira dengan 8000 rupiah (Koleksi Foto: Selly Agustina) |
Beneran banyak keluarga yang liburan dengan memanfaatkan jasa kereta apa ini!
4000 dengan fasilitas colokan dimana-mana sehingga bisa nge-cas dan AC sehingga udara lebih sejuk udah paling asik untuk dicoba babarengan sekeluarga.
![]() |
Sepanjang gerbong kereta, dipenuhi keluarga yang bawa anak kecil |
Selain itu, ada petugas kebersihan yang lalu lalang menyapu sepanjang gerbong. Tapi angger weh ya, ada aja orang yang masih buang sampah di kolong-kolong tempat duduk. Heran ya, padahal udah diseting supaya nyaman dan bersih.
Singkat kata singkat cerita, sampailah kita di Padalarang.
![]() |
(koleksi foto: Selly Agustina) |
Lalu sampailah kita ke Padalarang. Beberapa stasiun yang dilewati adalah Ciroyom - Cimindi - Cimahi dan Gadobangkong. Dan lalu botramlah kita. Asalnya mau cari semacam taman yang deket stasiun. Tapi jigana gada. Akhirnya kita gelar kain di salah satu pojokan stasiun Padalarang. Rada aneh sih tempatnya karena satu ruang kosong melompong gitu samping lapak roti O.
![]() |
Mari kita pikniiikkkk :-) |
Udah kenyang dan ngobrol-ngobrol, maka pulanglah kitaaaa. Sampai ketemu di Piknik Edisi Impulsif lainnya :-)
![]() |
Foto deui sebelum pulang! (Koleksi foto: Selly Agustina) |
Friday, 1 January 2016
Hari 1: (Seperti) Tahun Baru
Tahun baru, katanya sih, mulailah dengan sesuatu yang baru. Termasuk mencoba kembali konsisten menulis di program #30haribercerita. Beberapa tahun yang lalu sempat ikutan program ini juga. Jaman masih pakai media blog. Tahun ini panicianya bikin modif aktifitas, dengan menjadikan instagram sebagai medianya. Saya sendiri sebisa mungkin akan mencopas tulisan di cegram (cerita instagram) ke blog ini.
Marilah kita mulai dari cerita pertama di 1 Januari 2016!
Terlepas dari segala kontroversial perayaan tahun baru (nu jelas-jelas menimbulkan kegandengan dan sampah pasca kegiatannya biasanya melubber), barusan saya babarengan beberapa teman memilih melewatkan tahun baru tersebut di @garasimerdesa .
Ngapain aja? Ya santai-santai aja sih, seperti halnya aktifitas nongkrong di malam selain tahun baru. Kegiatannya sebagian besar diisi dengan mewarnai (kuatka cangkeul tangan) sampai selesai 1 lembar. Kali ini "berkompetisi" sama Selly. Kompetisi maksudnya: babarengan mewarnai. Bukan sejenis lomba. Kata yang lihat sih, jiga taplak meja hehehhe. Ini dia hasilnya!
Dan tentunya minum kopi ( ya iya weh minum kopi, karena @garasimerdesa adalah sejenis tempat ngopi buat kita-kita). Dan karena malam ini waktu nongkrongnya agak panjang, ditambah pesanan thai-tea sebagai minuman tambahan.
Dan tentunya popotoan hehehe.
Ini kurang lebih gambaran suasana (seperti) Tahun Baru
Dan akhirnya baru pulang setelah keriuhan dan kemacetan acara tahun baru mulai mereda.
Semoga hari ini dan besok, selalu lebih baik dari hari kemarin! Aamiin
Marilah kita mulai dari cerita pertama di 1 Januari 2016!
Terlepas dari segala kontroversial perayaan tahun baru (nu jelas-jelas menimbulkan kegandengan dan sampah pasca kegiatannya biasanya melubber), barusan saya babarengan beberapa teman memilih melewatkan tahun baru tersebut di @garasimerdesa .
Ngapain aja? Ya santai-santai aja sih, seperti halnya aktifitas nongkrong di malam selain tahun baru. Kegiatannya sebagian besar diisi dengan mewarnai (kuatka cangkeul tangan) sampai selesai 1 lembar. Kali ini "berkompetisi" sama Selly. Kompetisi maksudnya: babarengan mewarnai. Bukan sejenis lomba. Kata yang lihat sih, jiga taplak meja hehehhe. Ini dia hasilnya!
Dan tentunya minum kopi ( ya iya weh minum kopi, karena @garasimerdesa adalah sejenis tempat ngopi buat kita-kita). Dan karena malam ini waktu nongkrongnya agak panjang, ditambah pesanan thai-tea sebagai minuman tambahan.
Dan tentunya popotoan hehehe.
Ini kurang lebih gambaran suasana (seperti) Tahun Baru
![]() |
koleksi foto: Dody Alfajr |
Dan akhirnya baru pulang setelah keriuhan dan kemacetan acara tahun baru mulai mereda.
Semoga hari ini dan besok, selalu lebih baik dari hari kemarin! Aamiin
Subscribe to:
Posts (Atom)