Pernah pada sebuah
pelatihan yang melibatkan banyak ibu-ibu, saya disuguhi aneka jenis makanan
enak. Salah satu yang fresh from the oven adalah roti lejatttt. Bikinan tuan
rumah yang masih anget, manis-manis empuk. Slurupppp.
Saat makan roti itu,
saya kemudian teringat pada suatu masa. Masa dimana malem-malem uplek ngadonan
roti, bikin isi roti aneka rasa seperti coklat, keju dan sosis dan nyetak jadi
berbagai bentuk. Berloyang-loyang. Lalu sebelum subuh udah bangun. Nyalain
kompor dan mulai dengan telaten bakar roti. Lalu sebelum kuliah mulai, roti
aneka rasa homemade siap tersaji untuk muka-muka laper yang belum sarapan.
Dalam misting besar dan tanpa kemasan. Tinggal pilih roti yang menggoda hati
dan selera perut, ambil dan bayar dengan sistem kepercayaan. Sejauh ngitung
kasar uang hasil penjualan, kayanya gada yang pake mode darmaji (dahar lima
ngaku hiji) hehehe.
Keuntungan dagang roti
jaman kuliah paling tidak cukup untuk bayar angkot dan makan. Sisanya
dibelanjain lagi bahan roti. Dan terulanglah ritme malem ngadonan – pagi dioven.
Tanpa bisnis model canvas ataupun perencanaan keuangan karena memang tujuannya
untuk memenuhi kebutuhan harian.
Lalu jadi bayangin
juga, dulu kok bisa ya punya usaha sampingan kaya gitu? Bela-belain bangun pagi
buta buat ngoven roti-roti aneka rasa. Padahal saya paling hobi tidurrrr.
Mungkin ya karena terdesak tea, segala bisa jadi mungkin.
Jangan bayangkan saya
adalah seorang jagoan masak di masa tersebut. Bahkan masak tumis aja gak pernah
karena peranan spesifik saya di rumah pada masa itu adalah tukang cuci piring
dan maksimal bantu rorompes (mempersiapkan bahan-bahan yang akan dimasak). Tapi
khusus untuk bikin roti, dengan resep yang sekarang entah dimana catetannya,
minimal bisa dinikmati rame-rame bareng temen dan punya daya jual ternyata.
Auoooo, roti homemade
adalah juara! Kapan-kapan coba bikin lagi ah. Oven mana oveeeenn??? Loyang mana
loyanggggg??
,
Mau resepnya dong mbak
ReplyDeleteNah itu dia, resepnya udah entah ada di mana. Nanti coba cari resep yang gampang-gampang dulu deh dan eksperimen kembali setelah bertahun-tahun ga pernah bikin roti
ReplyDelete