Thursday 11 September 2014

Nyambel Yuk!

Salah satu keterampilan yang perlu dikuasai (katanya) adalah bikin sambel. Selain perlu bisa masak tentunya.

Sebenernya dulu-dulu (pernah) bikin sambel. Duluuuu banget. Dan rasanya enak-enak aja karena cuma bikin buat sendiri. Cengek, gula merah, garem, tomat dan tarasi. Ditambah dengan icip-icip terasi hehehe. Enak!

Nah, masih dalam rangkaian biar rada bisa masak ini, akhirnya kemampuan bikin sambel ini diuji coba kembali. Pernah dalam 1 minggu, di kantor sampai 3 kali ngeliwet. Itu termasuk sering itunganya karena biasanya ngeliwet hanya dilakukan pas lagi mau masak berjamaah aja.

Biasanya kita udunan. Bisa udunan berupa uang, artinya ada satu sampai dua orang yang mengkoordinir proses belanja dan itang-itung. Keluar jumlah total dan kemudian udunan dibagi rata ke sejumlah orang yang makan. Cara kedua adalah dibagi berdasarkan jenis bahan makanan/masakan yang dibawa. Misalnya ada yang sumbang beras, asin, lalab sambel, jengkol (biasanya dipisah jadi 1 item tersendiri kalau harganya lagi mahal banget) dll.

Nah, di minggu tersebut, sistem yang dipakai variatif. Tapi akhirnya pas masak babarengan, si saya ambil bagian di urusan nyambel. Ini dia gaya pas lagi nyambel. Ini bukan ekting yah. Ini beneran karena ada yang iseng ambil fotonya.




Dan ini dia sambel-sambel yang diproduksi di minggu tersebut. Katanya sih enak. Hahah, minimal abis makan gak pada sakit perut lah ya. Pleus si sambel abis wae.



Yang berikut ini rada lama nguleknya. Soalnya jumlah orang yang makannya lebih banyak. Dan ya ampuuuun, di kantor teh coetnya ga enakeun pisan. Jadi tambah lama nyambelnya. Ada yang mau donasi coet dan mutu yang enakeun untuk digunakan bersama di kantor YPBB?

Ini dia penampakan sambel-yang-bikinnya-ngabisin-waktu-karena-coetnya-gaenakeun.




Demikianlah cerita tentang sambel-menyambel :)
Mari kita (terus) belajar masak. Masak adalah salah satu keterampilan hidup yang perlu dikuasai. Makan di luar sesekali tentunya tetep boleh sebagai rekreasi.