Tuesday 20 December 2016

Membuat Keputusan



Pernahkah anda merasakan situasi sulit untuk membuat keputusan dalam sebuah kerumunan?
Kerumunan yang saya maksud adalah seperti rapat terkait pekerjaan, diskusi dalam keluarga besar, bahkan untuk hal-hal "sepele" seperti memutuskan tempat makan di luar, memutuskan apakah akan pergi ke suatu tempat ataukah tidak.

Apakah suasana sulit membuat keputusan itu menyenangkan? Kadang suasananya tidak menyenangkan bila hal yang akan diputuskan cukup pelik dan prosesnya muter-muter. Akan lebih rudet lagi kalau ada salah satu orang atau ada pihak tertentu yang keukeuh mempertahankan pendapatnya. Atau berpendapat, tapi ngomongnya terselubung-terselubung. Lammmmaaa pisan itu jadinya dan ujungnya keputusan belum tentu dipahami semua orang dan tidak membahagiakan pihak-pihak yang terlibat.

Teman saya ada yang bilang bahwa, suasana rapat yang pelik itu tegang pisan, bahkan dari luar ruangan pun, suasananya seperti ketegangan suasana di rumah Laksamana Maeda saat 16 Agustus tahun 1945. Hahaha, saya malah ga kebayang suasananya macem apa. Temen saya tuh, menghayati pisan saat belajar sejarah jaman SD. Untuk orang sejenis saya, yang hasil tes psikologinya dibilang plegmatis, cenderung akan berupaya membuat suasana "tenang" karena merasa ga nyaman kalau ada "perdebatan panjang". Rasanya menyiksa banget kalau berada di situasi tegang tersebut.

Solusi serunya pembuatan keputusan yang sempat saya alami di tahun ini dalam proses ber-design thinking barengan sama temen-temen Labtekindie. Sebenernya kejadiannya adalah saya ikut belajar metode design thinking melalui proses memfasilitasi para peserta pelatihan sepanjang tahun. Saya tak akan bercerita panjang tentang design thinking, silakan googling saja,nanti akan keluar banyak link seperti https://www.ideo.com/post/design-kit

Salah satu bagian yang berkesan adalah bagian ideasi. Intinya sih dalam bagian tersebut kita udah kepikir ide gedenya, tapi kemudian perlu mutusin akhirnya mau dipilih 1 ide cerdas untuk dikembangkan di tahapan selanjutnya. Dalam tahap ideasi, proses brainstormingnya secara umum memberikan kesempatan setiap orang untuk lebih membebaskan aspirasinya. Dari proses tersebut, setiap orang dari anggota tim secara aktif terlibat untuk memutuskan 1 ide cerdas untuk dikembangkan di tahap selanjutnya. Yang paling asik kalau digunakan proses train of thoughts..


Foto: Labtekindie

Ini ngajak orang untuk nulis cepet ide-ide yang terlintas sambil baris. Karena biasanya dibicarakan dan didiskusikan panjang, ujungnya muter-muter lagi dan gak kemana-mana. Ide-ide fresh bahkan bisa sampai hilang atau kelibas sama rumitnya diskusi yang terjadi. Keburu weh ngebulllll!


Serunya: train of thoughts. Foto: Labtekindie


Apakah keputusan bisa muncul hanya dengan proses brainstorming ini? Tentunya belum. Tapi ini adalah langkah awal yang positif untuk melibatkan semua orang dalam pengambilan keputusan di tahap selanjutnya.

Itu tadi sekilas pikiran yang terlintas di suatu siang setelah sekian bulan minggu bolos nulis (nyengirrr~)

Yuk, belajar bareng untuk cari metode seru dalam memutuskan. Seru tetapi tidak menghilangkan esensi dari proses pembuatan keputusan tersebut. Dan jangan lupa untuk menerapkan dalam keseharian. YIIIHHHAA!





Friday 14 October 2016

Bahagia Adalah

Saat hati sedang sedih yang teramat sangat (hahha, kunaon atuh) ada banyak pilihan yang bisa dilakukan. Ada orang yang kemudian mencoba melepas emosi dengan nangis sampai puas dan mata bengkak saat bangun tidur keesokan paginya. Hati biasanya akan merasa lebih lega. Tapi dampaknya adalah mata bengkak. Ada juga orang yang jadi tak bisa tidur memikirkan kesedihan yang sedang terjadi. Dan bahkan berujung pada derita tak-bisa-tidur. Dan juga ada yang
.
,
,
,
dan seterusnya.

Bahagia adalah kondisi yang berkebalikan dari perasaan hati sedih yang teramat sangat tersebut.
Kebahagiaan ternyata sering kita alami loh. Tapi mungkin hal-hal kecil dan sederhana tersebut yang kurang kita maknai sebagai kebahagiaan. Saya menemukan beberapa gambar keren nih.

Kebahagiaan adddaalahhhh



Nah! Emang udah paling bener kalo kita bisa tidur nyenyak sambil diiringi irama alam yaitu suara hujan di balik jendela rumah kita. Hmm, jadi kangen pulang ke rumah soalnya jendela di kosan rada jauh ke arah ruang terbuka. Jadi ga bisa memandang hujan yang turun secara langsung.



Alias cicing atau diem ga ngapa-ngapain. Ini kondisi yang nikmattt pisan kalo beres abur-aburan kesana kemari tanpa henti dalam waktu yang panjang. Rasanya tiada yang diinginkan selain cicing dan menikmati kasuuurrr.


Gambar di atas masih ada hubungannya dengan tidur (hahah, maklumin aja da saya mah pemalas). Tidur siang (ataupun tidur malam) setelah kekenyangan itu nikmat bangeettt. Resikonya menggemuk dengan cepat. Lalu untuk mengkompensasi rasa bersalah setelah melakukannya adalah lari-lari beberapa keliling. Lalu ujungnya makan enak lagi. Gitu aja terus hahaha. Proses pertumbuhan ke samping berjalan dengan pesat.


Nah nah! Punya temen yang "gelo" juga salah satu kenikmatan yang ada di dunia ini :)
Gatau kenapa, ada aja temen yang aneh-aneh teh. Bahkan ketika tak selalu bisa bertemu, mereka tetap bisa terhubung di dunia maya, di dunia chatingan.


Ini kayanya paling sering. Bersama temen yang aneh-aneh lalu ketawa-tawa tentang hal konyol. Bagi orang lain mungkin ini mungkin tampak ga penting, yatapi seru aja rasanya. Itulah bahagia.


Keluarga dan rumah. Saat kamu bisa merasa tenang waktu pulang dan menjumpai keluarga dan segala masalah yang ada di luar rumah bisa "dihentikan" dan "dilupakan" sejenak, itulah surga duniaaa~


Iya, rasanya senang kalau lihat orang bahagia! Senyum seringkali, tanpa sadar, ikut mengembang. Kapankah rasa ini terakhir hadir di hati kamu?


Tah ini juga udah paling bener! Pengalaman terahir mantai terjadi beberapa bulan yang lalu. Itu rasanya enak banget duduk diem di pinggir pantai sambil memandang ombak. Apalagi saat itu, pantainya berombak gede banget (dan emang ga boleh turun sih kalo di pantai itu mah). Ditambah lagi dengan: jalan menuju ke pantai tersebut heboh banget bikin mabok. Juarak!


Foto: Kandi Sekarwulan




Wkwkkw, INI BENER BANGET. Kalau ada orang yang sering ngeselin, yaudah diemin ajalah. Ladeni sebisanya, selesaikan masalahnya, kalau memang tetap sulit, yasudah abaikan saja. Kalau di dunia maya: unfollow akun-akun yang bikin hidup kita ribet, ato suka nomention-nomentionan, Niscaya hidup kita akan lebih bahagia. Percayalah.


Ini bener-bener-benerrrr banget! Rasanya bahagia pas beberapa waktu yang lalu sempet turun 6 kilo dalam waktu 3 bulan. Setelah perjuangan panjang mengatur asupan makanan yang masuk ke tubuh yang sangat-senang-makan ini. Pernahkah kamu merasakannya juga? :)


Orang lain sih mungkin hengot-hengotan ke manaaa gitu. Pulang pagi dll. Tapi ga gitu juga sih, dengan masak-masak seru pun, rasa bahagianya begitu mengembang di hati #eaa

Ini salah satu gank terbaru papasakan di malam hari (kalo pagi sampai sore tak bisa karena pada sibuk).

Foto: Catur Ratna


Masih banyak nih gambar-gambar lucunya, Nanti kapan-kapan disambung lagi ya.

Dan tulisan ini diakhiri dengan rasa syukur karena sampai detik ini (dengan segala badai yang terjadi) saya masih memiliki kalian semua! Temen dari berbagai genk. Teman-teman baik yang ada di masa senang dan sulit. Peluk satu-satuuuu :*




YUK BAHAGIA!




Twitter @1mg1cerita | Facebook 1minggu1cerita | Instagram @1minggu1cerita 


Thursday 6 October 2016

Bolos Upacara: Pendeteksi Minat




Seharian ini saya berasa jadi peramal! Mengapa? Karena saya ngobrol beberapa orang dan saya berasa bisa mendeteksi minat mereka hanya dimulai dengan 1 pertanyaan kunci: Apa yang akan kamu lakukan bila mendapat kesempatan untuk tidak mengikuti (alias bolos yang berijin) upacara bendera di (jaman) sekolahmu? 

Dari proses ngobrol-ngobrol tersebut saya baru tau bahwa salah satu teman saya satu sekolahan dan akrab sama Primus. Iya, Primus yang artesss itu.


Terus, kenapa itu ada bulu keteknya ya? (Foto: http://bit.ly/2dvJEfB )

Teman saya yang berinisial M (sebut saja namanya Bunga) kepikiran untuk mempergunakan waktu-tidak-upacaranya untuk ngobrol sama ibu kantin. Ngobrol bisa tentang apa saja yang penting bisa lebih akrab sama ibu kantin dan lalu kapan-kapan dia jajan bisa ditambahin jumlah makanannya. Biasanya ada Primus yang rajin jajanin Bunga. Apakah Bunga pacaran sama Primus? Tentu tidak! Primus saat itu cukup sibuk dan kadang suka dibikinin tugas dan PR oleh Bunga. Yang menjerumuskan Primus untuk ikut kontes di majalah remaja pun, Bunga dan teman-temannya. Jadi ada perasaan merasa perlu ikut bantu ngerjain PR karena telah menjerumuskan teman untuk ngartes. Emang aneh pola pikirnya, tapi begitulah penuturan Bunga kepada saya. Ko jadi kaya artikel hosip ya?

Hal lain yang Bunga kepikir untuk lakukan di waktu-tidak-upacaranya adalah akrabisasi sama pak satpam. Nah, ini ternyata ada kaitannya juga sama Primus! Jadi, rumah Bunga dan Primus deketan, sehingga Bunga suka nebeng ke Primus supaya sampai sekolah tepat waktu. Saat Primus tak masuk karena sibuk ngartes, Bunga akhirnya perlu naik kendaraan umum dan seringkali terlambat karena cukup jauh jaraknya. Makaaa, akrabisasi ke satpam ini perlu dilakukan demi ijin masuk ke gerbang sekolah saat Bunga kesiangan.

Wedan si Bunga ini emang. Kecil-kecil udah banyak politiknya hahahha. Tapi mungkinn itulah salah satu cara untuk bertahan hidup di masa sekolah.

Bunga sekarang berprofesi apa sekarang? Sekarang dia mengelola para freelancer di tempat kerjaannya. Para freelancer ini akan direkrut berdasarkan proyek yang sedang berjalan. Mereka jelas tidak membuat pekerjaan di lembaga Bunga itu sebagai prioritas. Tapi dengan segala politik (hasil latihan di jaman sekolah dulu kayanya) yang ada, dia menjalin relasi dengan para freelancer tersebut. Walhasil, saat para freelancer sibuk sekalipun, mereka tetap berupaya masuk ke proyek-proyek yang ditawarkan. Salah satu penyebabnya adalah relasi baik yang dipelihara oleh Bunga.

Teman saya yang lain, yang berinisial W (sebut saja namanya Imas), memilih untuk anteng di ruang musik bila memang diberikan kesempatan untuk tidak upacara bendera. Apa yang dia lakukan? Dia akan ngoprek aneka alat musik yang ada seperti gamelan dll. Dibunyikan pelan-pelan karena sebenarnya siswa sekolah tersebut tidak boleh masuk ke ruang musik saat tidak ada pelajaran terkait. Apa yang Imas lakukan saat ini? Salah satu kerjaan sampingannya (semua kerjaan dia sampingan sih kayanya hahah) adalah jadi guru les piano. Dia sangat mencintai musik dan kadang juga jadi wedding singer. Yiiiiha!

Hal lain yang Imas kepikir: menggambar di waktu-tidak-upacaranya. Ada perasaan puas saat buku sketsanya terisi penuh oleh goresan tangannya. Apakah Imas menjadi pelukis saat ini? Tentu tidak! Tapi jam terbang dalam menggambar membuatnya lebih bisa menjalankan pekerjaannya saat ini sebagai WO. Dia punya selera yang baik saat menggambar dan menata ruang untuk area pernikahan, Itu semua karena rasa yang diasah lewat aktivitas menggambar.

Teman saya yang berinisial D lain lagi (sebut saja dia Iteung). Dia ngebet pengen olahraga di waktu-tidak-upacaranya. Mengapa demikian? Karena Iteung menyukai berbagai jenis olahraga namuun kondisi di sekolahnya (dan rasanya itu terjadi di banyak sekolah) anak-anak perempuan seperti Iteung selalu mendapatkan porsi waktu yang lebih sedikit untuk mempergunakan lapangan olahraga. Saking sukanya berolah raga, saat SMA dia diajukan untuk mengikuti pertandingan atletik tingkat daerah. Bahkan guru olahraganya sampai datang ke rumah untuk meminta ijin kepada orangtua Iteung. Tetapi Iteung tidak diijinkan oleh orangtuanya dengan alasan bahwa putri mereka butuh waktu yang cukup untuk persiapan ujian SMA. Hal tersebut tidak menyurutkan niat Iteung untuk tetap berolahraga. Bahkan saat kuliah, Iteung lebih bahagia lagi karena di kampusnya banyak terdapat fasilitas olahraga yang dapat dipergunakan secara bebas. Bayar sih, tapi murah-meriah harga tiket masuknya.

Teman saya yang berinisial S (sebut saja namanya Joko), saat ini punya pekerjaan dan gerakan yang memerlukan kemampuan membuat perencanaan atau desain⁠⁠⁠⁠, ideasi, manajerial, kemampuan teknis untuk membuat karya, kemampuan melobby urusan keuangan dengan klien dan sampai kepada kemampuan untuk membuat diri dan lembaga dapat menghasilkan karya yang terbaik (biasanya dengan cara membandingkan diri dengan pihak lain).

Coba tebak, apa yang Joko ingin lakukan di saat di waktu-tidak-upacaranya? Jawabannya adalah MAKAN dan NGOBROL. Rasa-rasanya tidak ada yang berhubungan dengan pekerjaan Joko saat ini ya?

Setelah saya gali lebih dalam, ternyata aktivitas makan yang dia maksud bukan tujuan utama. Tapi proses ngobrol sambil makannya yang penting. Walaupun, dari sepengamatan saya, dia juga jago makan! Anteng banget kalo lagi makan, tau-tau makanan di piringnya tandas tak bersisa hahaha.

Nah, ngobrol macem apakah yang Joko ingin lakukan di waktu-tidak-upacaranya? Obrolan yang menarik perhatiannya biasanya seputar pembuatan rencana kegiatan-kegiatan yang keren untuk di kelas ataupun di sekolah. Aktif di OSIS dan beberapa ekskul membuatnya sering terlibat dalam kegiatan insidental seperti bazaar dan pentas musik. Saat membicarakan langkah terbaik yang perlu ditempuh untuk mensukseskan sebuah kegiatan, biasanya diselingi juga dengan membandingkan kegiatan sejenis yang dilakukan oleh sekolah lain. Agak sedikit "negatif" sih sebenarnya karena jadi asik mencela sekolah lain tersebut. Tapi secara keseluruhan, semangatnya tetap ingin menjadi yang terbaik di kota Bandung dalam hal penyelenggaraan kegiatan. Dalam proses ngobrol tersebut dan sambil berjalan kegiatan di lapangan, aneka kemampuan mulai berkembang. Yang jelas-jelas termaksimalkan sampai saat ini untuk pekerjaan Joko adalah hal-hal yang saya tuliskan di atas.

Satu contoh lagi: Teman saya yang berinisial J (sebut saja namanya Sri) langsung spontan memilih kegiatan membaca atau tidur saat waktu-tidak-upacaranya. Sampai saat ini Sri tetap rajin membaca. Sepertinya 2 kalimat yang baru saya tuliskan terdenger klise ya? Setelah digali, proses membaca yang dia maksud begitu mengisipirasinya sampai hari ini. Dulu dia disogok buku oleh orangtuanya dengan alasan Sri kecil akan mudah makan kalau sambil baca. Saking sukanya baca sampai segitunya.

Kondisi Sri saat ini adalah pengelola resource center (RC) di salah satu portal online. Dan tetap kesukaan terbesarnya adalah saat mencari bahan-bahan yang akan dimasukkan di RC karena proses tersebut memungkinkan dirinya untuk membaca lebih banyak pengetahuan baru. Di waktu senggangnya, seringkali dia tetap belajar dengan mengikuti kursus-kursus online. Membaca di hari ini rupanya dimaknai oleh Sri sebagai mencari wawasan baru secara terus-menerus lewat aneka media. Proses menantang diri untuk mempelajari sesuatu, termasuk menjadi trainer padahal dia dideteksi paling pemalu sekantor, membuat hidupnya menjadi lebih berwarna!

Hal lain yang ingin Sri lakukan saat waktu-tidak-upacaranya adalah tidur. Durasi upacara yang sekitar 1 jam itu dirasa bisa dimanfaatkan untuk tidur sejenak supaya lebih segar dan cenghar sehingga lebih siap menerima pelajaran, Siap menerima pelajaran bisa dimaknai sebagai kenyamanan saat akan menjalankan sesuatu. Prinsip tersebut dilakukan oleh Sri dalam berbagai aktivitasnya saat ini. Kalau gak nyaman, buat apa dilakukan?

Nah, jadi demikianlah serunya menerawang minat seseorang dengan hanya 1 pertanyaan kunci: Apa yang akan kamu lakukan bila mendapat kesempatan untuk tidak mengikuti (alias bolos yang berijin) upacara bendera di (jaman) sekolahmu? 

Jadi, silakan dicoba, apakah "bolos upacara" juga dapat menjadi pendeteksi minatmu?




*setoran untuk #1minggu1cerita dengan tema: Upacara Bendera*

Tuesday 27 September 2016

M & M

Apa yang kebayang saat mendengar M&M?

Saya langsung kebayangnya permen coklat!
*efek laper sigana*


foto dari http://bit.ly/2d0xVFY

Nah, malem ini saya nemu M1 & M2 lainnya yaituuu Meeting and Manager alias rapat dan menejer (pasti kalian langsung pada inget sama kerjaan: setelah denger dua kata kunci tersebut ya?)

Saya menemukan 2 kata kunci tersebut di presentasinya Jason Fried.
Intip di video berikut lengkapnya. Rada panjang dongengnya dan bisa disimak yang ada terjemahan bahasa Indonesia di sini.




Selama 10 tahunan terakhir (lama amet ya) saya terbiasa dengan diberi kebebasan mengatur waktu kerja. Nu penting mah beres wehhh kerjaan. Jadi saya justru belum pernah merasakan gaya kerja kantoran (malahan kepengen heheh). Ini sejalan dengan beberapa hal yang mang Jason ungkapkan di presentasinya.

Nah, tapi ada kalanya kerjaan tetep ga beres - padahal pengaturan waktu dibebaskeun -

JRENG, JADI APAKAH YANG TERJADI?

Mari cek di kerjaan temen-temen, mungkin penyebab kerjaan gak beres karena duet M. Yaitu kombinasi peran Manager dan Meeting.

MEETING (M1) 

Pernah denger ungkapan: "Rapat weh tuluy, iraha gawena?"
Ungkapan tersebut rupanya diamini oleh mang Jason. Suganteh hanya terjadi di Banung sadjah hahaha.

Rapat diduga sebagai penyebab kerjaan gak beres karena rapat menyebabkan waktu-waktu emas untuk bekerja jadi berkurang. Di sisi lain, kerja tuh cenah seperti proses tidur. Ada tahap-tahapannya untuk menuju kualitas tidur yang baik. Kalo proses itu terganggu akan berakibat kualitas tidurnya kurang baik atau perlu balikan lagi ke proses awal. Kerja pun ada tahapan-tahapannya seperti itu. Keganggu dikit (seperti halnya diajak rapat dan rapat lagi) akan mengganggu tahap-tahap menuju bekerja yang berkualitas.

MANAGER (M2) 

Pengen ketawa sih sebenernya baca "peranan manajer" seperti yang diceritakan oleh mang Jason. Manajer digambarkan sebagai orang yang seringkali "mengganggu" proses bekerja kita. Manajer adalah orang yang dibayar khusus untuk mengecek bolak-balik bagaimana kita akan mengerjakan pekerjaan kita dan sudah sampai dimana status kerjaan kita. Gimana ke-mengganggu-annya seorang manajer menurut mang Jason? Lihat sendiri lah di videonya~

Yang paling penting dicatat dari presentasi mang Jason ini, kita tak perlu menyalahkan si M1 dan M2 atau M-M yang lain saat ada pekerjaan kita yang tak beres. Karena mungkin kita masih butuh peranan manajer dalam pekerjaan kita. Dan mungkin kita masih butuh juga peranan rapat. Yang mang Jason tawarkan sebagai alternatif solusi adalah dengan ekstrim mengantikan M1 dan M2 dengan bekerja di rumah. Selain itu, dia juga menawarkan solusi-solusi lainnya.

Tapi pastinya kita bisa juga memilih untuk tetap melakukan keduanya atau bisa dengan jalan menyesuaikan kadar M1 dan M2 sesuai dengan kebutuhan pekerjaan kita.






Saturday 24 September 2016

Makan Siang Bareng?

Siapakah orang yang paling kamu tidak sukai?

Teman yang kepo?
Bos di kantor yang kasi kerjaan ga kira-kira?
Temen kantor yang rese?
Temen sekolah yang suka pamer?
Mantan? ups
Saingan bisnis? 
Tetangga yang hobinya bergunjing?
Orang yang beda agama?
Orang kaya baru yang lebay?
Pejabat yang suka korupsi duit rakyat?
PNS yang (katanya) males?
Orang yang lebih bahagia dari kita?
Gubernur Jabar yang mukanya nampang di mana-mana?
Politisi yang (katanya) busuk
Saudara yang sudah lama tak jumpa?
.
.
.

Silakan tulis 1 nama orang yang kamu tidak suka tersebut dalam selembar kertas. Kecil aja, gausah besar-besar. Dan tulis, kenapa kamu tidak menyukai (atau bahkan) membenci dia.

SUDAH?

Oke, sekarang silakan menyimak cerita saya yang sepertinya akan simpel dan pendek sajalah~

Ada macam-macam reaksi manusia terhadap orang yang tidak disukainya. Ada yang dengan terus terang menyatakan ketidaksenangannya, ada yang lalu ribut tak berujung karena tak juga menemukan titik temu yang mencerahkan, ada yang lalu melawan dengan mengabaikan (misalnya kita berpikir: antepkeun wehhh, engke oge cicing | antepkeun weh, sina apalaeun sayah aral dll), ada juga yang diem tapi ngomongin di belakang, bahkan ada yang sampai ke tingkatan mencari sekutu (menghasut orang-orang di sekitarnya untuk juga turut membenci orang tersebut) dan masih banyak lagi reaksi-reaksi yang terjadi bila manusia tak suka terhadap orang lain. Reaksinya bisa sangat beragam tergantung pola relasi yang terbentuk.

Ada 1 ide cemerlang yang diungkapkan oleh Elizabeth Lesser untuk menghadapi orang yang kita tak suka itu dan rasanya cukup seru untuk dicoba. Ide ini mungkin sudah kita lakukan tanpa sadar. Atau dilakukan dengan bentuk yang berbeda, tapi memiliki peranan yang sama. Apakah ide tersebut? Untuk memahaminya, silakan tengok video berikut!

*video bersubtitle Indonesia bisa disimak di sini*




Ide tersebut adalah mengajak orang makan siang. Memberi makan pada orang yang kekurangan sudah biasa dan banyak dilakukan. Bukan saya menganggap enteng upaya tersebut. Beberapa komunitas sudah sejak lama melakukan upaya-upaya amal seperti itu. Beberapa kisah menarik tentang upaya tersebut bertebaran. Belakangan yang saya ikuti perkembangannya adalah ceritanya Ajeng (salah satu member #1minggu1cerita) yang melakukan Maparin Tuangeun. Ceritanya silakan cek di sini dan situ.

Tapi ide "makan siang" yang dibahas oleh euceu Elizabeth ini adalah sejenis upaya untuk mulai dan makin memahami pola pikir yang dimiliki oleh orang yang tidak kita sukai (pola pikir itu biasanya yang menjadi penyebab perilaku pikasebeleun yang dilakukannya selama ini) dan sampai pada akhirnya (mudah-mudahan) bisa memecah kebencian yang ada di satu atau kedua belah pihak.

Saya jadi ingat dongeng tentang Jokowi di masa dia menjabat sebagai walikota Solo. Saya lupa, siapa yang dulu ngedongeng tentang hal tersebut tapi dongeng tersebut cukup mengesankan. Akhirnya tadi googling di wikipedia untuk mendapatkan fakta tersebut:

"Program yang mencuatkan namanya selama menjadi Wali Kota Solo adalah pembenahan pasar dan pedagang kaki lima. Salah satu contohnya adalah pedagang kaki lima di Monumen 45 Banjarsari. Jokowi menggunakan pendengkatan nguwonke wong atau memanusiakan manusia sehingga tidak memaksa ataupun menggusur pedagang, sebaliknya mengedepankan dialog dan makan siang bersama agar pedagang mulai berani menumpahkan keluhannya langsung. Selain itu, dibuka pula jalur diskusi di mana saja, seperti di Balai Kota, warung, wedangan, pinggir jalan, hingga di Loji Gandrung.[9] Setelah 54 kali sesi makan siang bersama selama 7 bulan, pedagang mulai luluh dan Pemerintah Kota Solo mengistimewakan para pedagang yang bersedia pindah dengan membuatkan arak-arakan hingga ke tempat baru
Acara makan-makan yang dimaksud si euceu Elizabeth mungkin diciptakan suasananya supaya bisa mulai bikin orang mau ngobrol bebas dan bersuara. Nebak ajasih dari suasana yang terjadi saat acara makan siang rutin Jokowi dan para pedagang. Namun judul makan siang tentunya lebih asoy, kegiatan yang lebih dikenali oleh para pedagang, lebih santai pula dibanding judul "diskusi" atau "denger pendapat" atau "simposium" atau "FGD".

((((54 kali))))
itu memang warbyasakkkk sih!

Pantaslah bila bentuk relasi antara walikota dan pedagang mulai berubah dan berakhir bahagia. Ini rupanya salah satu contoh berhasil versi Indonesia untuk ide yang diceritakan oleh euceu Elizabeth di video yang telah saya bagikan.

Oke, sekarang buka lagi kertas yang sudah tertulis sebuah nama orang yang tak kamu sukai. Dan ajaklah dia segera makan siang. Jangan lupa bayarin tentunya :)



Saturday 17 September 2016

Sabatical Year

Sejak mulai jadi partimer YPBB, saya tanpa sadar, mulai membuat diversifikasi aktivitas. Mulai ikut dan mengerjakan beberapa kegiatan baru dan mulai cari lingkar pertemanan baru juga. Kondisi itu makin menguat saat akhirnya saya memutuskan untuk akan resign akhir tahun ini (2016). Makin gelo deui jumlah "ekskul" yang diikuti dan dikelola. Ekskul tanda kutip maksudnya adalah aneka aktivitas dan hal-hal baru yang sedang saya jalankan. Hal baru bisa berarti beneran kegiatan/kebiasaan yang baru banget dijalankan tahun ini, bisa juga berarti kegiatan yang sudah mulai dijalankan 2-3 tahun terakhir dan tahun ini kegiatan tersebut makin cihuyy seperti si #1minggu1cerita.

Dampak dari banyaknya "ekskul" ini, saya mulai keteteran atur waktu. Puncak kegeloan itu berada di 2 minggu terakhir ini. Kegiatan padat dan saya ada di beberapa kota dalam rentang waktu tersebut. Ampuunn dah! Seru mah seru, tapi ada kerjaan yang jadinya keteteran. Lalu ujungnya setres, lalu ngahuleng gatau harus kerjain apa dulu dan berakhir dengan bikin tulisan curhat ini wkwkkw. Daripada ditagih mulu juga di grup #1minggu1cerita pleus buat manasin tangan juga untuk mulai ngoprek keyboard laptop lagi.

Jadi, banyaknya "ekskul" yang dijalani harusnya gak berujung dengan setres dan ngahuleng. Tapiii kondisi ini teh pasti ada kaitannya dengan buruknya manajemen waktu saya. Teuing seblah mananya, tapi lalu kepikir untuk cari video TED.com yang isunya berkaitan erat dengan isu manajemen waktu.

Daaaannn, sebagai orang yang cenderung perceiving (cenah hasil tes psikologi), saya lalu tersesat di belantara hasil searching. Malahan dapet video-video lain yang juga menarik. Terus ditontonin satu-satu. Terus makin ga digarap kerjaan hahahha. Tapi video yang spesifik cerita tentang manajemen waktu malah belum nemu.

Di dalam tulisan ini, saya mau menyuplik cerita menarik tentang sabatical year yang dipresentasikan oleh Stefan Sagmeister. Tulisan ini tentunya ada kaitan dengan manajemen waktu, tapi dalam perspektif yang lebih luas. Ceritanya begini: Stefan punya studio seni yang tanpa ragu dia tutup setiap tujuh tahun sekali. Mengapa? Karena dia memang sengaja menginvest 1 tahun full untuk melakukan hal yang berbeda sebagai penyegaran untuk 7 tahun selanjutnya. Waktu pensiunnya disebar. KEREN KANNNNNNNNN???



Pengen banget deh bisa kaya gitu. Kalo dikaitkan dengan kondisi saya, rasanya saya juga dulu mulai rada turun grafik semangat kerja di sekitar tahun ke 7. Sesudah itu mulai banyak terjadi drama dalam hidup. Mungkin karena gak punya kesempatan menjalankan sabatical year ini (hahahha, alasan).


Kenapa saya pengen bisa jalankan sabatical year? Karena mungkin itu bisa jadi penangkal segala "tantangan baru" yang saya rasakan 3 tahun belakangan ini. Saat kondisi dan tantangan mulai berubah, sayanya justru mungkin belum terupgrade untuk bisa menghadapi aneka tantangan tersebut. Mungkin kalo dulu pas 7 tahun kerja dan kemudian melakukan sabatical year di tahun ke 8, akan lain jalan cerita hidup saya hari ini. Meureun. Tapi tenanglah, setiap orang akan menjalani cerita hidup yang berbeda dan juga (harusnya) bisa mengambil hikmah dari setiap peristiwa hidup yang dijalaninya.

Balik lagi ke cerita Steffan. Dia sempat cerita tentang 2 kegiatan sabatical yang telah dilaksanakannya. Salah satu yang diceritakan panjang adalah saat di setahun di Bali. Iya Bali! Bali Indonesia. Dari aktivitas tersebut, dia melakukan hal-hal yang di luar pekerjaan rutinnya dan bukan hanya golar-goler berjemur di tepi pantai tentunya. Tapi menghasilkan karya nyata yang bisa bermanfaat bagi warga lokal dan terutama refresh hati dan pikirannya untuk menghadapi 7 tahun mendatang.

Seruuuuu!
Silakan tengok videonya di sini ya. Tentunya ada terjemahan Indonesia bila dilihat di website ted.com -nya.

Kalau sesuai standarnya Stefan, berarti saya udah kelewat 3 tahun yang lalu. Tapi tentunya tak mengapa kalau sabatical year ini saya baru jalankan di tahun ke 11. Ok, jadi siapa yang bakal sponsorin sabatival year saya tahun depan? 



follow: @1mg1cerita dan like page facebook

Friday 9 September 2016

10 Fakta Ketika SMA

Tadi pagi, baru nomer saya di-add di grup SMA. Rupanya mau ada reuni beberapa angkatan sehingga di-invite lah sebanyak-banyaknya orang di grup tersebut.

JRENGGGGG! Alamat makin lemot aja nih kalo ditambah grup baru. Karena handphone yang saya gunakan ini, sepertinya sudah lelah didera berbagai cobaan. Dengan kapasitas yang minimum, tapi penggunaan yang warbyasak, dia seringkali hang dan entah berapa kali saya instal ulang #curhat #gapapalahYa

Grup terkait sekolahan ini cuma sedikit sih. Hanya ada grup SMP, grup SMA dan kuliahan (tapi khususnya grup SMP: hurung wae notifna sepanjang hari). Sodarasodari, itu baru bicara grup mantan sekolahan. Bila dijumlahkah dengan grup yang terkait kerjaan (yang mana sekarang saya lagi segala dikerjain) baik formal maupun informal + grup hobi dan grup rumpi, sudah tak mau lagi saya menghitung grup yang ada. Pokoknya totalnya sakses membuat handphone berada pada kondisi hidup segan mati pun tak mau~

Sebetulnya gabung di grup teman-teman sekolaha merupakan pilihan. Apalagi dengan kondisi handphone yang saya miliki, harusnya tak juga jadi prioritas memperbanyak lagi grup. Tapi diri saya yang terdalam (entah dengan alasan apa persisnya) malah membiarkan jumlah grup bertambah dari hari ke hari. Bahkan cukup banyak grup yang saya admini (teu insyaf-insyaf wkkwkw). Termasuk grup sekolahan ini. Alasan paling praktisnya: "biarin welah, asal hape masih kuat mah antep. Lumayan buat baca-baca kalo lagi iseng" Suka lalucu oge da postingan-postingannya. Hiburan aja sih. Alasan lainnya: grup dengan orang-orang baru yang bukan temen-temen "aktivis" adalah salah satu cara mempelajari gaya hidup orang-orang kebanyakan. Sekalian mempelajari trend. Ya seru aja sih bacanya. Alasan yang agak serius: "masuk grup supaya kalo kapan-kapan mau sebar info penting (terkait kakampanyean lingkungan atau event-event menarik) bisa. Ato sebenarnya cuma pengen sesekali nimbrung juga komen. Seiseng itulah.

Nah kan, malah cerita ke mana-mana. Mari balik lagi ke urusan grup wasap SMA. 
Saya belum coba lihat-lihat: siapa sajakah yang ada di grup tersebut. Sekilas tadi lihat sih, rupanya banyak membernya yang sama dengan member grup SMP. Alias eta-eta keneh geuning. Ya maklumin weh atuh, namanya juga besar di Cimahi. Dari SD, SMP dan SMA, kita udah kaya boyongan pindah rame-rame terus. 

Masa SMA katanya adalah masa yang paling menyenangkan. Benarkah begitu? Saya justru lagi berusaha nginget-nginget: apa saja yang terjadi jaman SMA? Tadi pagi, bahkan saya kesulitan mengingat: dulu saya kelas 2 nya 2 apa ya saat SMA. Saking lamanya dan ko kaya ketuker-tuker ingetan pas SMA dan pas SMP.

Berikut 10 fakta yang terjadi saat saya SMA: 

1) Saya punya kecengan abadi pas SMP sampai SMA. Ya ampun, bodor pisan ya. Susah move on gitulah. Padahal dianya sih kali boro-boro nyadar ada yang suka sampe segitunya. Buktinya dia mah kalem aja punya pacar pas SMA.Pas kelas ospekan, saya sekelas sama kecengan tersebut. Udah merah-kuning-ijo tuh muka. Salting teroos selama seminggu #die.  

2) Guru agama saya cunihin. Lagi mau tes ngaji lalu beberapa teman perempuan yang imut-imut, aya weh nu dijawil. Punten ya, bukan berarti guru selain agama lebih berhak untuk cunihin, tapi asa aneh aja gitu ya kalo guru agama teh cunihin *ieu meni bongkar aib guru*

3) Lulus SMA saya termasuk anak yang aneh karena gak ikutan corat-coret di baju seragam. Dulu kenapa ya? Yang pasti, saat itu saya merasa sayang bila baju tersebut hanya berakhir dengan coretan ga keruan. Dan akhirnya baju tersebut ditumpuk dengan baju-baju bekas saya lainnya dansegunduk udah pernah disumbangin. Mudah-mudahan beneran kepake. 

4) Saya bukan anak rohis, gak pake kerudung tapi untungnya kebawa pengaruh baik dari temen-temen rohis. Ada beberapa yang agak-agak rese sih (peace) tapi yang deket banget pas jaman kelas 3 SMA, justru ga pernah bawel nyuruh pake kerudung, ga pernah bawel nyurus sholat sunat, tapi dia selalu mencontohkan pleus menunjukkan akhlak yang baik, Yang beginian nih yang hasek. Ga usah banyak cingcong tapi bisa jadi teladan teman-temannya. 

5) Jaman SMA dulu punya gank (yang entah namanya apa) tapi yang pasti kita sering bareng pulang karena rumahnya berdekatan. Naek angkot bareng-bareng dan patunggu-tunggu saat mau pulang itu seru ya ngebayanginnya. Sekarang temen-temen di gank tersebut udah pada beranak pinak semua dan tak ada lagi yang tinggal di daerah Cimahi. 

6) Hobi ngobrol tuh rupanya udah dari jaman SMA. Saat main ke rumah temen, bisa berjam-jam ngobrol doang. Dan pas mau pulang, ngobrol lagi di gerbang lah. lalu alesan nganterin si temen ke depan lah, padahal etateh masih belum wareg ngobrol. Jadi mikir: dulu sebenernya ngomongin apa aja sih, ko sampe bisa berjam-jam ngobrol hihihi

7) Dari jaman SMA ternyata saya emang udah pengen tampak aneh. Di saat orang-orang ikutan bimbel di GO, SSC dan sebagainya ke Bandung, saya dan beberapa teman malah les di Batujajar. Itu bahkan udah gak masuk area Cimahi loh. Bela-belain macet naek angkot demi bisa les sama aa-aa ITB hahah. Tapi kelas kecil yang dibina sama aa tersebut (lalu saya lupa namanya siapa) rupanya membuat kami lebih serius belajar. Keuntungan lain sebenarnya: bayaran di les tersebut relatif miring dibanding kalau saya les ke Bandung belum lagi ditambah ongkos dan jajan yang lebih besar. 
8) Saya pernah beberapa kali minjem (tepatnya ngambil diam-diam) buku di perpus. Tapi ini bukan kegiatan kriminal! Saya tertarik dengan beberapa buku yang tak boleh dibawa ke rumah. Buku fiksi yang ada di rak buku guru. Jadi saya bawa diam-diam ke rumah dan setelah beres, buru-buru disimpan lagi di tempat awal. 

9) Saya pernah jadi seksi konsumsi saat acara perpisahan SMA nginep di vila. Saya tak bisa masak, tapi rasanya seru bantu-bantu urusan masak dan belanja buat puluhan orang selama 3 hari berturut-turut. Nama vilanya DonaDoni di area Cipanas. Rasanya kekinian banget kalo jaman SMA rame-rame nginep di villa sama temen-temen. 

10) JURUS! Dulu sempet terjebak ikutan ekskul yang ajaib dan serem yang berjudul: Jurus. Ampun ah, pokonya gamau ikutan lagi deh. Cuma bertahan beberapa kali latihan dan lalu kabuuuuurrr. Itu adalah ekskul ngolah nafas untuk bela diri. Tapi ada adegan buka aura gitu. Saat pelantikan, kita disalamin satusatu sama tetua dari gunung Slamet. Sejak saat itu, tiba-tiba langsung bisa bikin orang ngejengkang alias terpental. Langsung sieun bisi ada hal-hal mistis di dalamnya. 

Demikianlah sekilas dongeng jaman SMA. Masih banyak pisan dongeng-dongeng yang langsung kebayang, kapan-kapan lagi weh disambung karena setiap masa sekolah adalah pasti seru!


Tulisan ini dibuat untuk menjawab tantangan dari #1minggu1cerita dengan tema: Aku dan Sekolahku.



Sunday 28 August 2016

Selamat Hari Minggu!

diambil dari sini


Selamat hari minggu :)
Apa arti hari minggu buatmu?

Denger kata "hari minggu" saya langsung kebayang cepat 2 hal yang mungkin bukan hal yang lazim dipikirkan oleh banyak orang. Karena pola aktivitas yang saya jalani pun memang rada beda sama orang-orang kantoran.

Seringkali dulu hari minggu jadi hari kerja. Di awal masa lulus kuliah alias tahun-tahun awal saya beraktivitas di YPBB, bukan hal aneh lagi bila saya cukup sering bolos dari acara nikahan temen dan acara seremoni sejenisnya. Mengapa? Acara sejenis beginian yang membuat saya bolos mulu.


Pelatihan Relawan Zero Waste Gelombang 2 2016. Dok: YPBB

Bayangin, di pagi yang masih tunduh karena kurang tidur (karena malemnya begadang ulin) dan cuaca lagi enak-enaknya pisan buat tidur atau tidur-tiduran di kasur karena gerimis, peranan sebagai fasilitator kegiatan menunggu di area Geusan Ulun ini. Dan dulu seringkali aktivitas sejenis ini berulang dan seringkali jatuh di hari minggu. Saya mencintai kegiatan ini! Segala keruwetan ataupun hal-hal adminstratif yang kadang menyebalkan langsung luruh saat bertemu dengan banyak orang yang matanya berbinar untuk mengikuti kegiatan. Bertambahnya teman-teman baru juga bisa jadi imbalan yang bisa membuat hati senang selama berhari-hari lamanya. Rasa hangat pertemanan dalam menjalankan aktivitas ini membuat saya bisa merelakan beberapa kesempatan datang ke acara nikahan temen. Tapi untungnya, kegiatan bersama relawan ini tidak selalu terjadi tiap minggu. Jadi tetap ada acara nikahan yang bisa dihadiri. Tak jarang ungkapan dari teman-teman seperti, "Anil soalnya sibuk terus sih, jadi gak bisa dateng wae" terdengar. Saya sih berusaha menjelaskan (entah dipahami atau tidak) bahwa sebenarnya gak segitunya sibuk juga. Hanya saja pola aktivitas dan ritme hidup yang berbeda membuat kondisi tersebut terjadi. Saya berkegiatan bersama para relawan di hari libur mereka yang kebanyakan jatuh di hari minggu. Hari lain (senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu) justru peluang untuk udar-ider lebih besar.

Itu makna "minggu" yang pertama buat saya.

Makna "minggu" yang kedua adalah DEADLINE!
JRENGGGGG

Mengapa demikian?
Saya bukan anak sekolahan yang punya banyak PR dan sepanjang hari males-malesan nonton TV sehingga minggu malam harus kejar setoran ngerjain PR. Tapi saya sedang mengikuti program #1minggu1cerita yang sukses untuk "memaksa" saya untuk menulis secara cukup rutin. Saya garis bawahi kata "cukup"  karena sesungguhnya saya masih anak nakal yang selalu membuat aneka alasan sehingga tidak benar-benar membuat 1 tulisan dalam 1 minggu. Dalam sebulan, aaaadaaaa aja bolosnya. Dulu hari setoran adalah hari jumat. Dan biasanya jumat malam adalah detik-detik yang cukup "mencekam" di grup wasap #1minggu1cerita. Mencekam karena takut ditagih atau ramai dengan berbagai alasan dalam upaya membuat pelegalan ketidaksetoran tulisan. Baru beberapa saat ini dipindah atas usulan kebanyakan member yang justru berlibur di hari Minggu. Hari deadline berpindah ke Minggu deh.


follow @1mg1cerita



Minggu adalah SETORAN!
Horeeeyyy ahirnya setorrr :)

Selamat hari minggu :)
Apa arti hari minggu buatmu?
Mari berbagi!

Sunday 7 August 2016

#aktivasiZeroWasteKit


Semangat perubahan adalah sesuatu yang menular. Makin sering dilakukan dan dibicarakan, efeknya akan lebih besar dan menyebar ke orang-orang lain. Orang yang semangatnya sedang tinggi, akan membuat orang yang semangatnya sedang turun menjadi terpacu kembali. Posisi tersebut bisa berputar diantara sekelompok orang. Peranan berganti-ganti tetapi tetap tujuannya adalah semua untuk perubahan ke arah yang lebih baik.

Semangat perubahan tersebut dirasakan kembali pada pertemuan relawan edisi tahun 2016!
Perubahan yang dilakukan oleh setiap orang berbeda-beda jenis aktivitasnya dan juga level komitmennya. Tetapi kesimpulan yang saya dapatkan sore itu, semuanya sedang dalam level semangat yang tinggi. Dan itu bisa menjadi modal awal yang keren untuk terus konsisten melakukan perubahan.

Dimulai dari semangat Nurul yang punya keberhasilan gerakan #hariCuciGelasSedunia saat lebaran di rumah orangtuanya. Jadi begini ceritanya: saat lebaran, biasanya di rumah orangtua Nurul (dan pada kebanyakan rumah lainnya) disediakan AMDK alias air minum dalam kemasan. Sampahnya memang bisa didaur ulang, tetapi karena Nurul merasa bahwa mencegah sampah dari awal lebih baik, maka upaya yang maksimal dia lakukan di lebaran tahun ini. Dia membelikan gelas tambahan untuk berlebaran mengingat tamu yang datang ke rumah orangtuanya cukup banyak biasanya. Lalu semua tamu disuguhi air dalam gelas dan dia bergotong royong dengan keluarganya untuk mencuci gelas para tamu.

Tampak biasakah cerita ini? Saya sih merasa ini luarrrr biasa. Mencoba satu terobosan baru dalam keluarga dan hasil akhirnya berhasil adalah satu tangga menuju keberhasilan lainnya.

Semangat yang Nurul miliki ini bukan hanya pada satu aspek, tapi juga dia lakukan pada gerakan #aktivasiPembalutReuse ! Gerakan macem apakah ini? Mari saya ceritakan. Nurul sudah punya beberapa pembalut reuse. Tapi belum juga digunakan karena kepentok rasa kekhawatiran. Untuk yang sudah mulai mencoba pembalut reuse, pasti tau rasanya kan? Setelah bertahun-tahun terbiasa menggunakan pembalut biasa, pasti ada kekhawatiran ketika akan berganti kebiasaan. Tapi dengan semangat juang yang tinggi, akhirnya dia mulai berupaya rutin menggunakan pembalut reuse tersebut dan berhasil! Tingkat penggunaan belum sampai 100%. Tapi dia berada dalam tahap semangat untuk melengkapi kekurangan yang masih terjadi karena mulai merasakan manfaatnya. Selain mengurangi jumlah sampah yang dikeluarkan setiap bulannya, juga pembalut reuse bisa mengurangi iritasi katanya.

Nurul dan putranya Mumtaz


Semangat yang Nurul lakukan itu dibagikan ceritanya ke relawan yang lain. 2 orang relawan lain yang mahasiswa laki-laki jadi punya pemahaman baru tentang penggunaan pembalut reuse. Dan Ibu Rika jadi tertarik untuk menggunakannya. Niat bu Rika sudah ada, tapi belum derrr dilakukan dan semangat itu jadi nyala lagi setelah mendengar cerita sukses Nurul.

Bu Rika

Bu Rika selain kabita ingin mencoba rutin menggunakan pembalut reuse, rupanya sedang asyik dengan gerakan #aktivasiTakakura. Takakura sebagai pengompos sudah dia miliki. Tapi karena ini itu dan segala macem, sempat tidak dipakai. Dia menceritakan bahwa akhirnya dia menggunakan kembali takakuranya. Dan rupanya #aktivasiTakakura ini berbonus! Berbonus karena rupanya Bu Rika membuat kegiatan berbagi tentang pengelolaan sampah di wilayah rumahnya, Dari 6 ibu-ibu yang hadir, ada 1 orang yang serius ingin mengelola sampah organisnya menggunakan takakura dan langsung minta tolong dibelikan pengomposnya.

Para ibu-ibu emang semangat banget! Bukan hanya Nurul yang punya 2 kegiatan. Bu Rika pun punya keberhasilan lain dalam gerakan #kurangiTissueSampaiSetengahnya. Salah satu aktivitas yang membuat penggunaan tissue di rumah bu Rika adalah tangan anaknya yang sering keringetan. Bu Rika sekarang di rumahnya punya 16 buah sapu tangan yang terbuat dari 4 helai lap yang dipotong-potong. Biasanya pembelian tissue sampai 2 buah, dengan hadirnya pasukan tissue baru, tissue baru habis 1 buah pada durasi waktu yang sama. Asik kannnn?

Dari jajaran para lelaki, ada Alfan yang punya gerakan #sebarSemangatTumbler. Kebiasaan Alfan untuk bawa botol minum sudah dilakukan dari lama. Sehingga tantangan untuknya adalah mengajak teman-teman untuk juga menggunakan tumbler dalam keseharian. Dalam waktu sekitar 2 bulan, dia berhasil meyakinkan teman-temannya untuk menggunakan tumbler. 6 orang yang akhirnya mau. Pendekatan yang dilakukan tentunya lewat obrolan santai saat melakukan berbagai aktivitas. Kan namanya juga ke temen. Gak perlu formal-formal amat. Selanjutnya dia ingin menebar semangat ini ke lingkaran yang lebih luas lagi.

Alfan




#aktivasiTasKain dilakukan oleh Bayu. Bayu yang kemudian dijuluki "anak lingkungan" oleh teman-temannya ini karena sering bawa tumbler ke kegiatan kampusnya, sudah memiliki 3 tas kain. Tapi lagi-lagi, tas kain yang sakti untuk mengurangi penggunaan keresek ini belum digunakan. Dulu jarang banget menggunakannya, tapi sejak ditantang oleh tim YPBB untuk mulai mengaktivasinya, ternyata seru juga katanya mulai melakukan perubahan tersebut. Perasaan berhasil melakukan perubahan dan juga terdorong semangat dari Alfan yang sudah berhasil mengajak teman sepermainannya membuat Bayu ingin menebar semangat #aktivasiTasKain ke teman-temannya juga.



Perasaan berhasil dalam gerakan masing-masing ini mudah-mudahan menjadi energi yang terus meneguhkan komitmen #zeroWaste dari temen-temen relawan. Semoga pertemuan untuk saling berbagi cerita dan semangat ini pun bisa rutin dijalankan sehingga bisa menjadi semangat yang bertumbuh terus dan bisa menginspirasi banyak orang.

#aktivasiZeroWasteKit menjadi kata kunci di pertemuan sore tersebut. Jadi sebenarnya teman-teman relawan ini sudah punya perangkat untuk mulai mengurangi sampah dari awal.  Tapi perangkat itu pada nganggur belum digunakan. Misalnya pada contoh kasus pembalut reuse dan gelasnya Nurul, takakuranya Bu Rika, tas kainnya Bayu, dan tumblernya Alfan. Ada jarak ruang dan waktu untuk mewujudkan pengetahuan (dan kepemilikan barang) menuju perubahan perilaku.

Hayu mari kokoreh lagi di rumah masing-masig. Peralatan apa saja yang potensial bisa membantu kita dalam upaya pengurangan sampah dari awal. Dan mulai derrrrr aja digunakan. Dan nikmati sensasi keberhasilannya :) Itu bikin ketagihan loh!


Wednesday 20 July 2016

Kopdar Berujung Rapat

Hari ini adalah hari yang impulsif. padahal tiap hari juga impulsif ;-)

Singkat kata singkat cerita, akhirnya sore ini ketemuan sama Phadli, salah satu admin dari grup #1minggu1cerita yang sehari-harinya tinggal di Sukabumi. Kebetulan hari ini dia ada aktivitas wawancara dan rapat di Bandung. 

Admin lain ga ikut karena pertemuan ini sifatnya impulsif tea dan tentunya karena dua admin lain memang tidak tinggal di kota Bandung. Guli tinggal di Bogor dan Rahyang kerja di Jakarta (saat ini bahkan sedang ada rapat gerakan rahasia intenesyenel di Filipin. Kurang gaya gimana coba tim admin kita ini). 

#1minggu1cerita sebenarnya belum punya rutinitas kopdar. Kopdar biasanya terjadi karena ada inisiatif membernya. Di minggu kemarin ada 2 kopdar. Pertemuan genk Bogor dan Bandung. Yang genk Bogor takada foto barbuk. Pada pertemuan genk Bandung (atas inisiatif Chika), saya ikut kopdar walaupun hanya sempat ngobrol sejenak dan icip beberapa potong pempek. Itupun nyuri-nyuri waktu di sela-sela rapat kerjaan.


Kopdar di taman Bagus Rangin (foto: Shelly Asmauliyah) 


Ini dia taman Bagus Rangin yang dikelola oleh Ibu Tini (foto: Phadli Harahap)

Hari ini tema pertemuan dengan Phadli saya rencanakan rada serius hehehhe. Mumpung dia lagi di Bandung, maka "jebaklah" untuk mikirin bareng si program #1minggu1cerita (kumaha wehhh memaksimalkan peran mah).

Tujuannya sih brainstorming program. Tapi cara yang dipakai, cara yang lagi trend belakangan ini. Pakai design thinking sebagai tools. Tepatnya wallet project (detilnya bisa intip di sini).

Sudah ada template standar yang bisa digunakan lengkap dengan petunjuk dan pewaktuannya. Yang pasti saya bukan ekspert pada metode ini tapi pernah pakai. Dan untuk membantu proses ini, tadi sore ngajak Jessis juga sekalian berproses. Mulai dari bantu jadi timer sampai ngajak juga dia jadi tim pemikir (pemaksimalan fungsi tea hahha). Sebenernya metode ini biasanya dipakai berdua tapi tadi coba berproses bertiga. Secara metode rada ga tepat kayanya, tapi proses yang dilakukan pakai metode ini membantu kita bertiga untuk berproses bersama.


Proses bertiga. Sambil makan-makan dan ngupi cantik :) (Foto: Dolly Isnawan)


Metode gambar ini membantu mengeluarkan ide-ide dan memperjelas ide kreatif tersebut (Foto: Dolly Isnawan) 

Begitulah kira-kira sekilas gambaran proses tadi sore. Dari kopdar berujung rapat. Maaf ya Phadli heheh.

Dari proses yang berjalan sekitar 1 jam tersebut. terlahirlah beberapa ide untuk mencapai tujuan:
"bagaimana meningkatkan motivasi para peserta #1minggu1cerita"
"bagaimana meningkatkan motivasi orang-orang di luar sana supaya tertarik mengikuti #1minggu1cerita".

Saya akan menuliskannya di sini supaya idenya tak lepas. Urusan pengerjaannya, tentunya nunggu saat yang tepat. Kapan coba ya? Dan cara yang tepat.  Pada intinya sih akan dikerjakan sesuai dengan kemampuan dan waktu yang tersedia dari saya sendiri dan tim admin lainnya.

List acak cepat:

Pemetaan minat: 
a) Form pendaftaran perlu ditambahkan beberapa hal. Yang terpetakan: aspek motivasi (kenapa pengen gabung? apa yang pengen didapet), minat (dikasi cek list bidang minat), kebiasaan berkomunikasi,
b) Informal: info yang ingin digali didapat dari obrolan keseharian (perlu lebih jeli mengamati) dan dititip pertanyaan tersebut saat kopdaran.

Pengelompokan member secara "semu": 
Maksudnya: setelah dapat info lebih jelas, akan lebih mudah membuat aktivitas-aktivitas yang sesuai dengan minat, gaya komunikasi dan juga motivasi gabung di program. Semu yang dimaksud artinya bukan tiba-tiba bilang bahwa aktivitas a ini khusus untuk yang punya minat di bidang x dll. Tapi justru data yang lebih lengkap tentang peserta akan membantu proses perancangan aktivitas.

Penemuan ciri khas #1minggu1cerita 
Dari proses pemetaan minat dkk itu akan membantu untuk melihat hal-hal apa yang banyak kesamaan. Itulah yang mungkin bisa "dijual" untuk jadi semacam ciri khas. Proses ini juga bisa melalui analisis SWOT sederhana.

Pertemuan rutin (kopdar)
Pertemuan rutin ini bisa saja diadakan dengan tujuan "pengen aja ketemu". Kalau orangnya gampang akrab atau emang niat utamanya berteman, tentunya prosesnya akan mudah membaur. Tapi untuk memfasilitasi grup lain yang mungkin bukan tipe-tipe seperti yang tadi disebut dan juga grup yang justru memang mencari "recognisi" rasanya kopdar akan lebih afdol bila dibuat dalam bentuk bedah artikel yang ditulis oleh salah satu peserta. Kopdar bisa dibuat beneran di darat atau bisa juga dibuat dalam bentuk kopdar via skype dkk.

Succes Story
Menjadi penting bagi orang luar dan orang dalam untuk mendapat gambaran: emang apa keuntungannnya ikut program #1minggu1cerita ini selain jadi rajin nulis? Salah satu aspek penting dalam program adalah: kelihatan koneksi dunia tulis-menulis dan dampak positif di dunia nyata. Mulai muncul sebenarnya dongeng-dongeng macam ini saat sekarang. Belum banyak, tapi ada. Itu yang kemudian perlu diangkat saat akan mempromosikan program.

Buzzer
Penting untuk punya member yang memang udah dari lahirnya ditakdirkan untuk seneng cerita tentang hal yang menarik buatnya. Tanpa diminta. Ada loh orang-orang semacam itu (contohnya saya). Orang-orang ini punya kekuatan untuk marketing program, biasanya temannya banyak dan media sosialnya selalu update. Dia punya kekuatan untuk mempengaruhi orang lain. Buzzer ini bisa tercipta secara otomatis bila emang #1minggu1cerita beneran menarik untuk dibagikan ceritanya kepada orang lain. Selama belum bener-bener "jadi" dan "sukses", perlu ada upaya khusus untuk mulai mengaktifkan para buzzer ini. Dalam waktu dekat, tentunya orang yang potensial dijadikan buzzer adalah para member aktif saat ini. Cara paling praktis yang sempat terpikir adalah: setiap member diminta untuk selalu mengetag minimal 1 teman (yang belum gabung di program) saat share tulisan yang disetornya.

Raport
Pada familiar kan dengan istilah raport?
Yang kepikir: ada media yang menunjukkan kinerja masing-masing orang. Tujuan utama #1minggu1cerita kan memang membuat orang-orang rutin menulis (untuk tujuannya masing-masing) karena saya sendiri merasa itu adalah kebiasaan penting yang perlu dibangun. Teman-teman lain bisa bergabung dengan alasan apapun, tapi kebanyakan sepakat dengan tujuan tersebu. Makanya pasti setiap orang akan bahagia bila mendapat angka real persentase dia menulis (dibanding jumlah minggu yang sudah berjalan). Juga penting untuk menunjukkan total efektifitas program.

Relawan 
Ini bagian penting banget dalam #1minggu1cerita yang mungkin bisa berasal dari member atau sekalian aja perluas dengan rekrut orang yang ahli di bidangnya dan bukan member. Untuk proses pencarian relawan yang cocok bisa dicoba gunakan jasa bantuan Indorelawan dan sejenisnya. Dan berikut beberapa peluang relawan krusial di saat ini:
1) relawan yang bisa mendesain aneka otomatisasi dalam proses pengelolaan #1minggu1cerita
2) relawan desain visual. Ini perannya bisa bikin poster promosi yang share-able ataupun template-template yang bisa digunakan berulang kali untuk aneka keperluan promosi.

Itu beberapa ide yang keinget dari hasil lihat coretan dan gambar -gambar tadi sore.

Siapa yang yang mau ikut aktif kembangkan #1minggu1cerita? Bisa kontak kami di 1minggu1cerita@gmail.com atau kontak saya di 081-320-375-404 (anilawati.nurwakhidin@gmail.com)


follow @1mg1cerita















Monday 11 July 2016

Yuk Bersenang-senang :)

Kebahagiaan setiap orang bisa berbeda-beda sumbernya. 

Ada yang merasa bahwa: 
Kalau punya penghasilan dua digit maka dia akan bahagia.
Kalau punya pasangan yang cantik jelita dan ganteng maka dia akan bahagia. 
Kalau punya anak cowo maka dia akan bahagia. 
Kalau punya rumah di komplek yang elit maka dia akan bahagia
Kalau punya deposito 1 M maka dia akan bahagia
dan seterusnya
dan seterusnya

Tapi benarkah demikian? 
Cukup banyak orang yang punya hal-hal yang saya sebut di atas, tapi tetep aja merasa ada yang kurang dalam hidupnya. 

Jadi, sebenarnya apakah bahagia itu

Kalau cari pengertiannya, bisa didapat definisi yang bermacam-macam dan saya tidak akan membahasnya di tulisan ini. Sesungguhnya saya hanya ingin bercerita bahwa saat liburan lebaran kemarin, saya nemu 1 kebahagiaan kecil. Rasanya nyaman weh bisa keliaran di Gramedia. Tanpa keluarin uang karena emang gak beli apa-apa. Muter-muter dan ngeceng-ngeceng buku yang dirasa asik buat dibaca. Waktunya puputerannya hanya sekitar 1 jam, tapi rasanya seneng. Dulu aktivitas muter di toko buku cukup sering dilakukan. Dulu ada tradisi: minimal sebulan beli 1 buku baru. Dan juga pernah ada masanya: namatin buku di gramedia dalam beberapa kali kunjungan hehehhe. Itu biasanya karena pas lagi gak punya uang tapi penasaran pengen baca. 

Jadi, sesungguhnya rasa bahagia dan senang itu bisa didapat dari 1 hal kecil yang sederhana: melakukan hal yang berbeda dari keseharian!

Dari 1 rasa bahagia maka pindahlah ke rasa kebahagiaan yang lain! Hidup mah sesederhana gitu aja sih kayanya.

Lalu, dari sekian buku yang dikeceng itu, ada 1 buku yang kemudian jadi kepikir: POKONYA KUDU DIBELI SECEPATNYA. 

Dimulai dengan ngepoin akun instagramnya



Jadi makin kebayang dan jadi pengen beli. Ilustrasinya lucu-lucu dan kata-katanya positif dan kepikirannya: kayanya bisa buat nyicil numpukin rasa bahagia yang beda dari hari ke hari pakai cara-cara yang sederhana. 

Kesimpulannya: akhirnya beli buku aktivitas tersebut! Dan untuk menimbulkan rasa bahagia karena bisa dapet harga yang miring, belinya di Rumah Buku dong ah. Mayan, diskon 20% tea dan disampulin. 

Dan saya mulai dengan mengambil tantangan nomer 2 yaitu bikin Memory Jar: nulis hal yang menyenangkan yang terjadi setiap harinya di secarik kertas. Kertasnya lalu dimasukin ke jar alias keler. Wadah apa aja sih sebenernya tapi akan lebih baik wadah yang transparan supaya bisa keintip dari luar. 




Kata bukunya: dengan melakukan ini, kita bakal terlatih buat bersyukur setiap harinya. 

Mari dicobaaaa~

Di buku ini banyak tantangan-tantangan yang seru. Yang ga pake biaya ada, yang pake barang-barang yang udah ada di sekitar ada, ada yang sifatnya hanya modif dikit dari yang biasa dilakukan, ada proses bikin-bikin seseruan. Semua sifatnya ide kreatif yang bisa disesuaikan sama minat dan kondisi kitanya. 

Oiya, selain beli buku ini, nemu juga 1 buku di bazarnya. Terbitan lama. 2002. Meureun karena stok lama. Rasanya jaman dahulu kala pernah ngincer buku ini, tapi harganya kerasa mahal. Rupanya baru kebeli setelah bertaun-taun berlalu. Kalau si buku pink yang 365 itu sifatnya lebih ke buku aktivitas untuk bersenang-senang. Rasa bahagia yang kayanya bakal didapet dari buku yang satunya ini, lebih kepada rasa bahagia karena bisa belajar hal baru. 




YEAY! Mari berbahagia dan yuk bersenang-senang~


Wednesday 29 June 2016

Motivasi atau Demotivasi?

Salah satu yang saya seneng saat liat video-video ted.com adalah banyak pembicara yang memberikan banyak contoh saat menjelaskan sesuatu. Tema yang "berat" pun jadi bisa lebih keterima karena ilustrasi-ilustrasi yang diberikan. Ada juga sih yang susah dipahami. Udah sulit, terus durasinya panjang, tau-tau ketiduran wehhhh. Bukan salah si pembicaranya, emang sayanya aja kali rada lambat nerima sesuatu yang sifatnya cukup abstrak. Bisa mah bisa, tapi lambat :)

Salah satu video yang saya suka adalah videonya Dan Ariely ini. Contoh yang dikasi banyak pisan, jadi bikin cukup paham dan menemukan banyak AHA saat menyimaknya.

AHA sih mungkin karena baper aja nontonnya wkkwkw

Silakan disimak dulu



Video yang ada tarjamah bahasa indonesia bisa dilihat di sini

Video ini erat kaitannya dengan urusan motivasi dalam bekerja. Di dalam video ini, gak bahas panjang-panjang tentang definisi kerja, tapi justru membahas tentang kenapa dan gimana si motivasi itu bisa naik dan bisa turun.

7 fakta penting yang saya temui:

1) Uang bukanlah satu-satunya pemicu naiknya motivasi kerja. Contoh cerita yang digunakan adalah tentang  perjuangan dan tantangan yang dijalani oleh para pendaki gunung dan tentang kisah seorang staf yang kecewa karena hasil presentasi yang telah disiapkan sampai lembur berhari-hari ternyata tidak jadi digunakan.

2) Kebermaknaan dalam bekerja tuh sangat-amat-penting-banget!



Ada dua kondisi: kebermaknaannya yang dari waktu ke waktu berkurang dan yang jelas-jelas kelihatan langsung depan mata bahwa yang dilakukan itu emang sia-sia.

Satu kondisi lagi sih yang saya kebayang (tapi gak dijelasin di video) yaitu delay (misalnya karena adanya jeda waktu yang panjang) antara proses kerja dengan hasil yang tampak nyata depan mata. Mungkin itu juga bisa bikin kebermaknaan belum kerasa.

3) Dampak kekecewaan yang parah saat sudah sekuat tenaga bekerja keras tapi kemudian jadi tidak dirasa bermakna bisa macem-macem. Mulai dari datang terlambat, pulang lebih cepat, menimbulkan perasaan tidak bahagia, kerja asal-asalan, sampai ke tindakan memasukkan pengeluaran-pengeluaran yang tidak semestinya ke pelaporan keuangan. Ini salah satu indikasi menuju penipuan! TAH, parah kan kalau orang udah demotivasi!

4) Motivasi negatif terjadi karena ada proses pengabaikan kinerja orang, bisa juga berupa penghancuran upaya di depan mata mereka.

5) Selain motivasi negatif, tentunya ada motivasi positif juga yang diceritakan, Pertama "efek IKEA": dengan membuat orang bekerja lebih keras saat menyusun mebel IKEA, maka hasil kerjanya akan lebih dicintai. Kasus yang serupa juga terjadi pada adonan kue instan. Dulunya produk ini kurang laku karena semua komponen bahan kue dijadikan tepung. Lalu inovasinya adalah pembuat kue lalu perlu memecah telur sendiri dan menakar susu cair. Dengan cara tersebut, perasaan puas dan merasa bahwa "ini kue buatan saya" jadi muncul.

6) Teori Carl Marx terkait kebermaknaan lebih cocok untuk kondisi kekinian dibanding teori Adam Smith yang berkiblat pada efisiensi. Termasuk saya juga baru ngeh, kenapa saat kerjaan "segala harus bisa sendiri" (tentunya pada besaran kerjaan yang masih wajar) rasanya lebih memuaskan dibanding kondisi kerjaan dibagi perbidang. Saking terhubung sama perasaan, sampe kepikiran terus. Bahkan saat lagi gak kerjapun.




7) YANG PALING PENTING NIH: Bahagia dan produktif itu bisa banget jalan bersamaan :)



follow @1mg1cerita



Saturday 25 June 2016

Cerita 19:16

Apa yang anda bayangkan tentang AFRIKA?
Jangan dulu dijawab, tapi baca dulu seluruh tulisan ini. 


Satu hal yang menjadi salah satu kekurangan saya adalah: kurang bisa (atau belum bisa kaliya) menceritakan sesuatu dengan alur logika yang tepat. MENGAPA? Ada 2 penyebab sepertinya. Pertama, emang masih kebingungan untuk menyampaikannya dengan bahasa yang bisa dipahami oleh orang lain. Penyebab kedua, saya memang sebenarnya belum sepenuhnya tau KENAPA, tapi sebenarnya insting berkata bahwa MEMANG DEMIKIAN.


Penyebab yang pertama yaitu: KESULITAN DALAM MENGKOMUNIKASIKAN akan lebih mudah diurus. Asal rajin berlatih dengan cara yang tepat. Kalau bentuknya komunikasi lisan, ya berlatih teruslah untuk membicarakan suatu tema dari waktu ke waktu. Baik dalam kesempatan formal maupun informal. Kuncinya adalah MAU BERUSAHA. Kesempatan untuk berbicara? Pasti bakal ada kalau kitanya memang berniat untuk berlatih. Kalau bentuk komunikasi yang sifatnya tulisan? Berlatihlah dengan menggunakan media yang paling disukai. Kalau jaman dulu pisan mungkin diari lah yang menjadi salah satu media yang digemari, sekarang nulis bisa pindah ke media online seperti blog dan aneka medsos lainnya. Jam terbang akan membuat kita lancar dan makin lancar mengkomunikasikannya.


Penyebab yang kedua inilah yang bikin pala pusing orang yang mendengar. Kalopun ga pala pusing, minimal pendengarnya perlu lebih bersabar untuk mengurut alur logika saya. Bahkan yang biasa saya perlukan adalah justru membicarakan hal yang masih belum jelas runtutan logikanya kepada orang lain dan sambil mikir. MIKIR sambil NGOMONG tuh selama ini cukup efektif untuk menggali ide-ide yang berantakan di otak. Walaupun perlu menemukan orang-orang yang mau sabar menjadi teman untuk "merapikan" ide-ide tersebut. Bahkan dari proses mikir sambil ngomong tersebut, sering memunculkan ide-ide yang tak bisa diduga sebelumnya. Ide cerdas itu seperti bermunculan begitu saja saat pembicaraan berlangsung. Kalau bisa sampai pada kondisi itu, rasanya bahagia!


3 paragraf di atas pun tiba-tiba aja muncul setelah saya menyimak video TED berikut. Intip dulu deh. Menarik banget disimak bagi teman-teman yang senang dunia bacatulis.





Dari cerita 19:16 menit ini, saya merasa mendapatkan 1 (lagi) alasan mengapa rutinitas menulis perlu dibangun. IYA, seperti menemukan jawaban tanpa dicari. Prosesnya sama seperti saat MIKIR sambil NGOMONG. Ujug-ujug dapet jawaban dan bahagia.


Dari cerita yang rada panjang ini, ada kutipan berikut:

Kata si tanteu Chimamanda Adichie:

Cerita-cerita itu penting. Banyak cerita itu penting. Cerita telah digunakan untuk mengusir dan memfitnah. Tapi cerita juga dapat digunakan untuk memberdayakan, dan memanusiakan. Cerita dapat merusak martabat orang. Tapi cerita juga dapat memperbaiki martabat yang rusak.


Cerita (maksudnya tulisan) emang seperti pisau. Bisa dipakai untuk kebaikan dan juga untuk keburukan. Baik buruk pun relatif sebenarnya. Tergantung keyakinan yang dianut, tergantung pengalaman hidup yang pernah didapat, tergantung waktu dan kondisi saat cerita tersebut ditulis dan dibaca. Dan banyak faktor penentu sehingga sebuah tulisan dikategorikan menuju kebaikan atau tidak. 

Contoh yang diberikan dalam celoteh si tante orang Nigeria dalam video TED ini justru menampilkan efek buruk dari cerita atau tulisan. Tulisan yang seperti apa? TULISAN yang TUNGGAL. Tulisan yang ditampilkan bolak-balik dan terus-menerus (walaupun dalam berbagai versi dan bahkan media) sampai akhirnya mengesankan bahwa "sesuatu" menjadi hanya dimaknai satu. Bahkan dengan mengubah sudut pandang tulisan dan pemilihan kata-kata yang tepat, sebuah tulisan bisa bermakna sangat berbeda

Cerita tunggal menciptakan stereotip. Masalah dengan stereotip adalah bukan berarti hal itu tidak benar, tetapi tidak lengkap. Mereka membuat satu cerita menjadi satu-satunya cerita.

dan satu-satunya kebenaran. Emang apa masalahnya? Contoh dalam keseharian tentang ini banyak bangeeet. Bahkan bahayanya seperti bahaya laten. Tak terasa tapi tau-tau masuk ke dalam pikiran kita. Tak cukup hanya sampai di situ. Pikiran tentang stereotip juga bisa mempengaruhi perilaku kita terhadap hal tertentu. Yang bisa jadi buruk akibatnya. Entah buruk untuk diri kita maupun untuk pihak yang mempunyai cap stereotip tertentu di jidatnya . 

Jadi, marilah kita berupaya menampilkan aneka cerita dan tulisan yang justru bisa mencerahkan kehidupan ini. Nulisnya seberapa banyak? Gak usah banyak-banyak lah. Secukupnya saja, yang penting kebiasaan menulis tersebut dibangun dulu. Tentang apa? Tentang hal-hal menarik yang kita temui dong! Yakin deh, pasti ada dan pasti bisa dibagikan ke orang lain pembelajarannya. 

Sip, nuhuns kepada tante Chimamanda Adichie yang videonya menginspirasi saya malam ini!
Mari (rutinkan) menulis :)

NB: setelah membaca tulisan saya dan menyimak video dari tante 
Chimamanda Adichie, inilah saatnya anda menjawab: Apa yang anda bayangkan tentang AFRIKA? Apakah berbeda dengan yang anda bayangkan sekilas di awal? 




follow: @1mg1cerita