Tuesday 20 December 2016

Membuat Keputusan



Pernahkah anda merasakan situasi sulit untuk membuat keputusan dalam sebuah kerumunan?
Kerumunan yang saya maksud adalah seperti rapat terkait pekerjaan, diskusi dalam keluarga besar, bahkan untuk hal-hal "sepele" seperti memutuskan tempat makan di luar, memutuskan apakah akan pergi ke suatu tempat ataukah tidak.

Apakah suasana sulit membuat keputusan itu menyenangkan? Kadang suasananya tidak menyenangkan bila hal yang akan diputuskan cukup pelik dan prosesnya muter-muter. Akan lebih rudet lagi kalau ada salah satu orang atau ada pihak tertentu yang keukeuh mempertahankan pendapatnya. Atau berpendapat, tapi ngomongnya terselubung-terselubung. Lammmmaaa pisan itu jadinya dan ujungnya keputusan belum tentu dipahami semua orang dan tidak membahagiakan pihak-pihak yang terlibat.

Teman saya ada yang bilang bahwa, suasana rapat yang pelik itu tegang pisan, bahkan dari luar ruangan pun, suasananya seperti ketegangan suasana di rumah Laksamana Maeda saat 16 Agustus tahun 1945. Hahaha, saya malah ga kebayang suasananya macem apa. Temen saya tuh, menghayati pisan saat belajar sejarah jaman SD. Untuk orang sejenis saya, yang hasil tes psikologinya dibilang plegmatis, cenderung akan berupaya membuat suasana "tenang" karena merasa ga nyaman kalau ada "perdebatan panjang". Rasanya menyiksa banget kalau berada di situasi tegang tersebut.

Solusi serunya pembuatan keputusan yang sempat saya alami di tahun ini dalam proses ber-design thinking barengan sama temen-temen Labtekindie. Sebenernya kejadiannya adalah saya ikut belajar metode design thinking melalui proses memfasilitasi para peserta pelatihan sepanjang tahun. Saya tak akan bercerita panjang tentang design thinking, silakan googling saja,nanti akan keluar banyak link seperti https://www.ideo.com/post/design-kit

Salah satu bagian yang berkesan adalah bagian ideasi. Intinya sih dalam bagian tersebut kita udah kepikir ide gedenya, tapi kemudian perlu mutusin akhirnya mau dipilih 1 ide cerdas untuk dikembangkan di tahapan selanjutnya. Dalam tahap ideasi, proses brainstormingnya secara umum memberikan kesempatan setiap orang untuk lebih membebaskan aspirasinya. Dari proses tersebut, setiap orang dari anggota tim secara aktif terlibat untuk memutuskan 1 ide cerdas untuk dikembangkan di tahap selanjutnya. Yang paling asik kalau digunakan proses train of thoughts..


Foto: Labtekindie

Ini ngajak orang untuk nulis cepet ide-ide yang terlintas sambil baris. Karena biasanya dibicarakan dan didiskusikan panjang, ujungnya muter-muter lagi dan gak kemana-mana. Ide-ide fresh bahkan bisa sampai hilang atau kelibas sama rumitnya diskusi yang terjadi. Keburu weh ngebulllll!


Serunya: train of thoughts. Foto: Labtekindie


Apakah keputusan bisa muncul hanya dengan proses brainstorming ini? Tentunya belum. Tapi ini adalah langkah awal yang positif untuk melibatkan semua orang dalam pengambilan keputusan di tahap selanjutnya.

Itu tadi sekilas pikiran yang terlintas di suatu siang setelah sekian bulan minggu bolos nulis (nyengirrr~)

Yuk, belajar bareng untuk cari metode seru dalam memutuskan. Seru tetapi tidak menghilangkan esensi dari proses pembuatan keputusan tersebut. Dan jangan lupa untuk menerapkan dalam keseharian. YIIIHHHAA!