Sunday 26 November 2017

Vitamin Secukupnya

Lamaaaaa banget rasanya ga ikut kegiatan diskusi dan sejenisnya yang diadakan oleh komunitas. Ini pasti hiperbola sih. Pasti definisi "lama" itu gak sampai bertahun-tahun. Istilah yg biasanya digunakan untuk menyebut "ikut kegiatan" ini biasanya disebut iipenan. Plesetan dari "mengikuti event" tapi pake sisipan ala bahasa Sunda.

Nah jumat kemarin, saya mengikuti sebuah acara di tempat hits masa kini yaitu #dilokasi. Berada di area Dago, dulunya Walini dan letaknya di sebrang SMAK Dago. 




Awalnya memang ingin datang ke acara tersebut, tapi belakangan ini suka kelamaan mikirnya kalo mau iipenan. Mulai dari urusan "lama di jalan", hoream macet, susah pulang malem, ada-ada aja hal yang mendesak, sampai ke "males ah ujan". Tapi niat baik mah selalu wae ada jalannya, tibatiba mbak Mel ngajak jadi notulen di acara tersebut. Nah kan! Kesempatan ngikut acara bahkan dibayarr. Cukup banget buat ongkos di hari itu dan bisa traktirr makan swamik ikan bakar. Berkongsi dengan Jessis, yang juga udah niat datang ke acara, ahirnya kita 1 tim kembalii.

Acaranya talkshow yang gurih, renyah dan bervitamin. Asik aja denger diskusi tentang isu yg bukan keseharian digeluti. Jadi punya sudut pandang baru tentang PKL dan makanan. Beda loh rasanya nonton talkshow rekaman dan nonton langsung ada di TKP. Lebih berasa! Berikut ada kesempatan untuk bertanya dan diskusi, walaupun sedikit sih waktu yang tersedia. Eh ada lagi bonus lainnya, iipenan juga kesempatan ketemu temen-temen lamaaa. Dan kalau waktunya lapang, sebelum, sesudah dan pas jam istirahat bisa interaksi alias ngobrol-ngobrol. Nya kitu weh kalo hobinya ngobrol mah hehe. 


Demikianlah vitamin secukupnya yang menjelma menjadi kebahagiaan di suatu sore~

Saturday 18 November 2017

Minggu Sibuk vs Minggu Sepi

Kebiasaan aktif di luar rumah udah dimulai sejak jaman kuliah. awalnya seperti sejenis pelarian dari rumah (ngapain ya lari-lari. capeee wkwwk). tapi lama-lama kecanduan. 

Bertaun-taun sibukkkk kerja ataupun aktivitas yg terkait kerjaan, atau main yang terkait lingkar kerjaan juga. Dan ada masanya, kerja mulai melendoy, tapi senengnya maen mulu. Keluyuran. Bisa pulang lewat dari jam 12 malem segala. Ulin weh tuluy~

Nah, beberapa bulan ini, tepatnya setelah nikah, episode hidup mulai berubah. Bukan! Bukan karena sibuk ngurusin suami. Da dia mah udah gede (tepatnya udah tuir) jadi ga banyak harus diurus juga. Tapi pola kerja yang berubah. Dari staf gajian beralih jadi freelance. ini seruseru sedap berikut deg-degan sih rasanya. Freelance soalnya ga jelas pola "kapan kerjaan dateng". Butuh keyakinan yang lebih kuat dibanding saat punya gaji bulanan. 

Ada pola yang berubah juga  sih sebenarnya saya jadi kurang piknik, nge-event dan ulin karena ngikutin pola pulang kerja suami. Bulan puasa aja saya bisa pulang jam 3 atau 4 tiap hari. itu sungguh luwarr biasa! Bertahun-tahun sebelumnya saya rutin buka puasa bersama di luar di luar rumah. Bisa diitung dengan jari deh jumlah kesempatan berbuka di rumah. Ditambah lagi sekarang saya bertempat tinggal di Ujungberung yang gak jauh-jauh amat dari pusat kegiatan tapi macetnaaaa juara. 

Nah terkait dengan kerjaan freelancer ini, jadi ada 2 waktu yang dikenali yaitu minggu sibuk VS mingggu sepi. Minggu sibuk adalah ketika lagi edan karena pada satu waktu ada 3 kerjaan yang jalan dari lembaga yang berbeda. Trus semua pada kejar-kejaran deadline. Ih itu seru pisan. Dan biasanya dampaknya adalah bertumpuknya seuseuhan alias cucian baju atau setrikaan atau dan rumah berantakan karena pergi mulu. Bisa juga ada di rumah tapi tingtalambru karena ngutek ngerjain PR. 

Kalau lagi edisi minggu sibuk, kepikirnya adalah "enak nih kayanya kalo rada santai". Kenyataannya, begitu dikasi ada waktu santai bentar biasanya kerasa enak. Tapi enaknya ga lebih dari 2 hari. Lewat dari itu langsung "OH TIDAK" Biasanya bosenn, mulai mati gaya. nonton korea wae dan rasanya sedang menjalani minggu yang sepi. Itu rasanya ga karu-karuan, Apalagi kalau dikombinasikan dengan stok uang mulai menipis dan bayaran pada belum cari dan belum ketauan orderan kerjaan selanjutnya yang akan dikerjakan apa. H2C alias harap-harap cemas. Bulan depan dapet uang dari mana ya? Gitu geuning hidup sebagai freelancer teh. 

Jadi aja kepikir pengen idup jadi staf gajian aja biar hidup lebih pasti. Etapi masih mikir-mikir. Yang pasti salah satu harapan yang terlintas minggu ini adalah: jauhkanlah aku dari minggu sepi yang boringgg~

Wednesday 8 November 2017

Tak Selalu Harus Bersama

Apa artinya teman buatmu? Buat saya teman berarti banyak bangetttt. Setiap masa biasanya selalu ada genk dan atau sahabat yang menemani hari demi hari. Kalau diceritakan satu-persatu dengan segala tingkah polahnya, tentu akan panjang pisan tulisan ini dan takutnya nanti ada yang iri karena ada yang lupa terceritakan saking banyaknya teman dari masa ke masa.

Berjalan seiringnya waktu, peranan teman itu bisa berubah-ubah. Ada masanya saya sangat bergantung sama teman. Apa-apa ikut kata teman, apa-apa harus bareng teman. Sampai kakek saya berikan nasihat: “Dulu lahir juga sendirian”. Masa remaja, katanya memang masanya ikatan dengan teman bisa lebih erat dibanding ikatan dengan keluarga. Cuma masa remaja saya kelaman kayanya hehehe. Sampai umur 30-an pun, masih apa-apa bergantung sama teman. Entah bergantung atau memang pada dasarnya saya senang berserikat dan berkumpul dengan banyak orang.

Nah, salah satu yang saya pelajari dari bentuk relasi pertemanan adalah: Tidak selalu kita harus bersama dengan teman. Bukan berarti musuhan ya. Tapi memang karena sebuah sebab, akhirnya tidak memungkinkan berinteraksi seintens dulu lagi. Misal dulu ada gank yang barenggg terus. Tapi karena pola aktivitas masing-masing berubah dan tidak ada lagi “urusan bersama” maka dengan sendirinya pertemanan itu merenggang. Musuhan? Enggak juga. Ya memang sudah saatnya tak bersama lagi. Tinggal pinter-pinter aja tetap menjaga relasi pertemanan tersebut dan mencari sisi-sisi yang sekiranya masih bisa disambungkan.

Ada juga pertemanan yang bahkan tak pernah atau jarang ketemu, tapi dengan teknologi internet yang canggih di saat ini, malah rasanya deket banget. Terutama bila ada kesamaan yang dirasa asyik untuk dijalani bareng. Ada tujuan yang berselingkupan.

Ada lagi pola pertemanan yang akhirnya hambarrr karena sempat ada permasalahan. Tak selalu masalah itu juga perlu diselesaikan. Kalau memang akhirnya lebih nyaman untuk tak bersama, ya mungkin itu jalan yang terbaik. Ini bukan lagi bahas relasi pacaran loh ya, tapi sama temen pun, ada bentuk relasi yang seperti itu

Jadi yang kepikir sekarang adalah hayu bangun relasi-relasi yang menyenangkan dan menyamankan dalam hidup ini. Termasuk relasi pertemanan. Semoga relasi yang dilandasi oleh niat baik dengan cara yang nyaman akan membuat tujuan-tujuan kita lebih cepat tercapai.

YIIIHAA



setoran untuk 1minggu1cerita.id