Sunday, 20 January 2013

Hari ke 18: Lama Menuju Sore

Pernahkah merasa: gak betah dan gak nyaman ketika sedang berada di suatu kondisi atau di suatu tempat?
Yang ujung-ujungnya bikin "pengen pulaaaaannnng" ataupun rasanya lamaaaaa banget berada di tempat itu?

Saya pernah!
Tapi kejadian itu biasanya baru bener-bener kerasa mengganggu kalo kondisinya ekstrim banget. Kalau masih dalam batas wajar sih, sebenernya saya cenderung cukup adaptif.


Lama Menuju Sore

Istilah tersebut dulu tanpa sadar saya ucapkan dalam suatu obrolan dengan  temen
(hey, dimana dia sekarang ya? lama gak kontak *langsung cek dulu profilenya di Facebook)

Waktu itu saya bercerita tentang ketidaknyamanan yang dirasakan ketika berkesempatan tinggal sekitar seminggu di kawasan kumuh ibukota. Kawasan di mana kita bisa melihat sisi lain dari Jakarta. Kalau saya bukan hanya melihat tapi juga merasakan!

Panjang kalau didongengin detilnya, tapi salah satu yang saya ceritakan ke teman tersebut adalah bahwa saya  merasakan hari yang panjang di tempat tersebut. Mati gaya. Itulah yang saya rasakan selama kurun waktu tersebut. Juga sebenarnya cukup shock dan yang anehnya lagi adalah mendadak saya ingin pulang ke rumah. Dan mendadak merasa bahwa rumah saya ngangenin banget bangetttt dan mendadak saya ingin bertemu dengan orang-orang rumah dan teman-teman dan perangkat kehidupan saya lainnya. Kondisi seperti itu cukup jarang terjadi karena sebenarnya saya cenderung asik-asik aja bila bermalam di luar rumah.


Lama Menuju Sore

Itulah kata yang pas (dan emang real dirasakan) untuk menggambarkan aneka perasaan yang saya rasakan saat itu.  
Rasanya hari itu panjanggggg dan lambaaaat sekali ritmenya.

Setelah dipikir-pikir sekarang, rupanya perasaan lama menuju sore itu  muncul bukan karena peristiwa yang terjadi dan dialami. Tapi lebih ke: bagaimana saya memaknai peranan yang saya jalankan saat itu.



dicomot dari sini





No comments:

Post a Comment